Jakarta, 29 Juni 2025 — Dua perusahaan milik Elon Musk, Tesla dan SpaceX, diketahui memiliki simpanan Bitcoin (BTC) senilai lebih dari USD 2 miliar atau sekitar Rp 32 triliun, menurut laporan terbaru dari platform analisis blockchain Arkham Intelligence.
Arkham berhasil menghubungkan sejumlah dompet kripto besar dengan kedua perusahaan tersebut. Terungkap bahwa keduanya membeli Bitcoin dengan harga rata-rata USD 32.000 per koin, jauh di bawah harga Bitcoin saat ini. Keuntungan yang diraih diperkirakan mencapai USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 24 triliun.
Tesla sudah diketahui mulai berinvestasi di Bitcoin sejak awal 2021, namun kepemilikan SpaceX baru kali ini terungkap lewat pelacakan on-chain.
Strategi investasi jangka panjang ala “buy and hold” yang diterapkan kedua perusahaan dinilai sangat berhasil. Komitmen menyimpan Bitcoin tanpa menjual meski pasar sempat bergejolak memberi sinyal kepercayaan tinggi terhadap aset kripto, khususnya bagi investor institusi.
Meskipun Elon Musk tidak banyak berbicara soal Bitcoin akhir-akhir ini, kepemilikan besar ini menunjukkan bahwa komitmennya terhadap kripto masih kuat. Selain itu, aset kripto ini memberi fleksibilitas keuangan tambahan bagi Tesla dan SpaceX, termasuk untuk strategi lindung nilai atau pembiayaan alternatif.
Temuan ini juga memunculkan spekulasi soal berapa banyak perusahaan besar lain yang mungkin diam-diam menyimpan Bitcoin, seperti halnya SpaceX. Sebagai perbandingan, perusahaan seperti MicroStrategy milik Michael Saylor secara terbuka dan agresif terus membeli Bitcoin, bahkan telah melakukan 21 kali pembelian sepanjang 2025, 20 di antaranya menguntungkan.
Ask ChatGPT