Jakarta, 29 Juni 2025 — Kuatnya nilai tukar Euro terhadap Dolar AS sepanjang semester pertama 2025 mendorong peningkatan tajam dalam minat terhadap stablecoin yang dipatok pada Euro, menurut laporan Coindesk dan Coingecko.
Nilai tukar EUR/USD tercatat melonjak 12,88%, hampir menyamai kenaikan Bitcoin sebesar 14,8% dalam periode yang sama. Dampaknya, kapitalisasi pasar stablecoin Euro meningkat 44% dari USD 310 juta menjadi USD 480 juta (Rp 7,7 triliun).
Stablecoin EURC milik Circle, yang berbasis di AS, memimpin lonjakan dengan pertumbuhan 138% menjadi USD 200,36 juta (Rp 3,2 triliun). Trader kripto seperti “Legendary” bahkan menyebut peralihan dari stablecoin dolar ke euro sebagai salah satu “perdagangan terbaik tahun ini”.
Meski begitu, dominasi stablecoin dolar AS masih sangat besar. Kapitalisasi pasar gabungan USDT dan USDC mencapai USD 254,88 miliar, jauh di atas stablecoin Euro. USDT (Tether) masih mendominasi pasar dengan pasokan tertinggi sepanjang masa di angka USD 156,1 miliar, mayoritas tersebar di jaringan Tron (50,47%) dan Ethereum (40%).
Namun, dominasi Tether mulai mendapat tekanan menyusul penerapan regulasi stablecoin MiCA di Uni Eropa. Tether memilih keluar dari pasar Eropa dan menghentikan penerbitan stablecoin EURT, serta menghadapi delisting di sejumlah bursa besar.
Di sisi lain, stablecoin USDC dari Circle mulai mendapatkan lebih banyak pangsa pasar di berbagai jaringan blockchain kecil, meski secara keseluruhan masih berada di posisi kedua dengan 24% dominasi pasar, di bawah USDT yang menguasai 62,10%.
Analis menyebut bahwa pergeseran ini menunjukkan munculnya permintaan alternatif terhadap dominasi dolar, seiring dengan penguatan Euro, meningkatnya korelasi positif antara EUR/USD dan Bitcoin, serta perhatian investor terhadap diversifikasi aset kripto yang lebih stabil dan sesuai regulasi.