
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), perusahaan pertambangan Indonesia yang fokus pada eksplorasi dan produksi emas, perak, tembaga, dan mineral lainnya, mencatat pendapatan konsolidasi sebesar $502 juta pada kuartal pertama 2025. Kenaikan pendapatan ini didorong oleh harga emas yang lebih tinggi, memberikan tambahan $47 juta dari penjualan emas, serta $24 juta dari penjualan limonit.
Presiden Direktur MDKA, Albert Saputro, menyatakan bahwa pertumbuhan bisnis emas membantu mengimbangi penurunan kontribusi dari produk hilir nikel dan segmen tembaga, sehingga penurunan pendapatan YoY hanya sebesar 7%. Produksi limonit tambang nikel SCM meningkat 54% menjadi 1,8 juta metrik ton basah, sementara saprolit naik 190% menjadi 1,3 juta wmt.
Meski produksi nikel turun 22% YoY akibat perbaikan tungku dan pemeliharaan smelter, langkah tersebut diharapkan meningkatkan efisiensi dan keselamatan operasional. Pabrik HPAL yang dijalankan oleh anak perusahaan MBMA juga menunjukkan kemajuan signifikan, dengan Train A sudah berproduksi dan Train B direncanakan berjalan pada semester kedua 2025.
Pabrik AIM terus mengalami peningkatan, dengan produksi spons tembaga dimulai Januari 2025 dan pembangunan pabrik katoda mendekati penyelesaian. Produksi asam mencapai rekor kuartalan sebesar 168.738 ton, dengan target kapasitas penuh semester kedua 2025.
Proyek emas Pani mencapai 49% penyelesaian, dengan produksi emas pertama diperkirakan pada awal 2026. Studi kelayakan fasilitas penyimpanan tailing juga telah rampung.
Albert menegaskan komitmen Merdeka terhadap pertumbuhan jangka panjang yang bertanggung jawab, sambil menghadapi peluang dan tantangan yang ada sepanjang 2025 dan seterusnya.