BitMine Immersion Technologies tengah mengalami transformasi besar. Perusahaan tersebut telah mengumpulkan $250 juta dan mengadopsi Ethereum sebagai aset keuangan utamanya.
Tom Lee, salah satu pendiri Fundstrat dan tokoh yang dikenal di CNBC, telah bergabung dengan BitMine Immersion Technologies sebagai Ketua. Pengangkatannya menandai perubahan strategis bagi perusahaan, yang sebelumnya berfokus pada penambangan Bitcoin . Di bawah arahan Lee, perusahaan tersebut kini menargetkan akumulasi Ethereum.
Eric Conner menggambarkan langkah tersebut sebagai “momen Michael Saylor” untuk Ethereum. Perubahan BitMine mencakup strategi perbendaharaan yang dimodelkan berdasarkan akumulasi Bitcoin MicroStrategy, tetapi difokuskan sepenuhnya pada ETH. Perusahaan tersebut berharap akan menjadi pemegang Ethereum terbesar yang diperdagangkan secara publik.
BitMine mengamankan $250 juta melalui penempatan dana privat dengan harga $4,50 per saham. Penempatan dana tersebut menarik investor dari keuangan tradisional dan kripto. Pesertanya termasuk Founders Fund, Pantera Capital, Galaxy Digital, dan Kraken. Putaran pendanaan dijadwalkan ditutup pada tanggal 3 Juli.
Dengan modal ini, perusahaan akan mulai membeli ETH untuk kepemilikan jangka panjang dan menghasilkan pendapatan. Saham bereaksi segera, naik hampir 500% dalam satu sesi perdagangan. Saham BitMine dibuka pada harga sekitar $4 dan mencapai hampir $14 dalam aktivitas pra-pasar.
Sebagai bagian dari model perbendaharaan, BitMine memperkenalkan “ETH per saham” sebagai indikator kinerja utamanya. Perusahaan berencana untuk mengembangkan metrik ini melalui apresiasi harga Ethereum dan pendapatan terkait staking. Sumber-sumber ini meliputi staking asli, restaking, dan aktivitas dalam protokol DeFi.
Tidak seperti Bitcoin, Ethereum menawarkan peluang imbal hasil melalui desain proof-of-stake-nya. Lee yakin fitur-fitur ini memberi Ethereum posisi unik dalam ekonomi blockchain. KPI baru akan mengukur eksposur pemegang saham terhadap ETH berdasarkan per saham, mirip dengan struktur “BTC per saham” MicroStrategy.
Lee menyatakan bahwa Ethereum dipilih karena posisinya yang kuat dalam stablecoin, aset tokenisasi, dan DeFi. Ia membandingkan stablecoin dengan “ChatGPT-nya kripto,” yang menunjukkan adopsi dan kegunaannya yang luas. Posisi ini menawarkan BitMine sebuah platform dengan kegunaan yang luas dan efek jaringan yang berkembang.
Pergeseran ini juga terjadi saat Ethereum bersiap untuk arus masuk ETF dan terus menurunkan biaya transaksi pada jaringan Layer 2. Perkembangan ini diharapkan dapat mendukung permintaan dan penggunaan ETH lebih lanjut di seluruh pasar global.