
Pasokan Uang Global baru-baru ini mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 9%, sebuah fenomena langka yang sebelumnya diikuti oleh lonjakan harga Bitcoin (BTC) secara signifikan. Charles Edwards, pendiri Capriole Investments, menyatakan bahwa kenaikan pasokan uang fiat ini menjadi indikasi kuat bahwa harga Bitcoin berpotensi naik besar dalam 12 bulan ke depan.
Sejarah mencatat, saat Pasokan Uang Global mencapai level serupa, Bitcoin pernah melonjak hingga 663% pada Agustus 2017, 136% pada November 2017, dan 580% pada Juni 2020, dengan rata-rata kenaikan sekitar 460%.
Di sisi lain, jaringan Bitcoin mencatat pergerakan koin tertua sebanyak 81.000 BTC senilai hampir $8,8 miliar, yang biasanya mengindikasikan aksi ambil keuntungan oleh pemegang lama. Namun, indikator Permintaan Nyata tetap menunjukkan sinyal positif, menandakan permintaan Bitcoin masih kuat dan tren kenaikan harga berpotensi berlanjut.
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran $108.400 dengan kenaikan 0,7% dalam sepekan terakhir. Para investor disarankan untuk terus memantau perkembangan Pasokan Uang Global dan indikator ekonomi lainnya sebagai faktor penting dalam pergerakan harga Bitcoin ke depan.