Jakarta, 9 Juli 2025 — Perusahaan teknologi asal Jepang, Metaplanet, kembali melakukan akumulasi besar-besaran terhadap Bitcoin (BTC) sebagai bagian dari strategi treasury jangka panjangnya. Terbaru, perusahaan membeli 2.205 BTC dengan rata-rata harga 15,64 juta yen per koin atau sekitar USD 213 juta (Rp 3,45 triliun).
Dengan pembelian tersebut, total kepemilikan Metaplanet kini mencapai 15.555 BTC, senilai 225,82 miliar yen atau sekitar USD 1,38 miliar (Rp 22,4 triliun). Harga rata-rata pembelian keseluruhan tercatat di angka 14,52 juta yen per BTC.
Metaplanet menggunakan metrik internal bernama BTC yield untuk mengevaluasi dampak investasi terhadap nilai pemegang saham setelah dilusi. Untuk kuartal yang berakhir 30 Juni 2025, BTC yield mencapai 95,6%, turun dari 309,8% pada kuartal sebelumnya. Selain itu, perusahaan juga memantau BTC gain dan BTC yen gain guna memberikan gambaran menyeluruh atas strategi investasi kepada para pemegang saham.
Sementara itu, pasar Bitcoin secara global menunjukkan kekuatan meski berada dalam fase koreksi. Data IntoTheBlock mencatat bahwa lebih dari 93% pemegang BTC masih berada dalam posisi untung. Dominasi pasar Bitcoin juga melonjak hingga 64%, mencerminkan pergeseran sentimen investor menuju aset kripto utama ini sebagai pilihan yang lebih stabil di tengah volatilitas.
Namun demikian, data dari CryptoQuant menunjukkan adanya kontraksi permintaan bersih dalam 30 hari terakhir, dengan penurunan sebesar 895.000 BTC. Hal ini berpotensi menahan laju kenaikan harga meskipun aksi beli oleh institusi besar seperti Metaplanet dan MicroStrategy masih berlanjut.
Hingga hari ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD 108.081. Dari sisi teknikal, pergerakan mingguan masih menunjukkan tren netral dengan kisaran harga relatif sempit antara USD 107.000 hingga USD 110.000. Analis memperkirakan pergerakan akan tetap datar kecuali muncul pemicu baru dalam waktu dekat.