Jakarta, 12 Juli 2025 – Pasar aset kripto menunjukkan tren positif pada Sabtu pagi, dengan harga Bitcoin dan sejumlah kripto teratas lainnya kompak menghijau. Berdasarkan data Coinmarketcap, harga Bitcoin (BTC) menguat 1,80% dalam 24 jam terakhir dan 8,72% sepekan, kini berada di level USD 117.619 atau sekitar Rp 1,90 miliar (kurs Rp 16.200/USD).
Ethereum (ETH) naik 0,62% harian dan 18,31% sepekan ke level Rp 48,08 juta per koin. Binance Coin (BNB), Cardano (ADA), Solana (SOL), XRP, dan Dogecoin (DOGE) juga mengalami penguatan, dengan ADA dan XRP mencatat lonjakan harian tertinggi masing-masing 7,10% dan 9,71%.
Sementara itu, stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD Coin (USDC) masih stabil di harga USD 1. Kapitalisasi pasar kripto global tercatat naik 1,69% dalam sehari terakhir, mencapai USD 3,66 triliun atau sekitar Rp 59.410 triliun.
Reli Bitcoin ini dipicu oleh meningkatnya optimisme pasar terhadap potensi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada akhir Juli. Risalah rapat FOMC yang dirilis pekan ini menunjukkan sebagian besar pejabat The Fed mengantisipasi setidaknya satu kali pemangkasan suku bunga pada tahun ini.
Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebut level USD 112.000 sebagai area psikologis penting yang telah ditembus, dengan potensi Bitcoin menguji level resistensi berikutnya di kisaran USD 115.000 hingga USD 118.000. Ia juga menyoroti aliran dana masuk ke ETF spot BTC AS yang mencapai USD 80,6 juta pada 9 Juli sebagai pendorong tambahan reli harga.
Meski demikian, sejumlah analis memperingatkan bahwa volume perdagangan ritel masih lemah, sehingga berpotensi membatasi keberlanjutan lonjakan harga. Dua indikator kunci yang kini dinanti pasar adalah rilis data inflasi AS (CPI) untuk Juni dan keputusan suku bunga The Fed pada 30 Juli.
Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh kekhawatiran baru dari kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, yang dikhawatirkan memicu tekanan inflasi lanjutan. The Fed saat ini memilih bersikap hati-hati dalam mengambil langkah kebijakan moneter ke depan.