
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan sesi kedua hari Rabu, seiring dengan keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 5,25%. Penguatan IHSG mencapai 0,74% ke posisi 7.193,85, didukung oleh hampir seluruh sektor saham yang menguat.
Sektor teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan 3,99%, diikuti sektor transportasi yang naik 2,35% dan sektor infrastruktur naik 1,77%. Sektor lainnya seperti energi, industri, keuangan, hingga properti juga mencatat kenaikan signifikan. Total frekuensi perdagangan mencapai 1,45 juta kali dengan volume perdagangan 24,5 miliar saham dan nilai transaksi mencapai Rp 12,5 triliun.
Keputusan penurunan suku bunga BI sebesar 25 basis poin dari 5,50% ke 5,25% ini diumumkan Gubernur BI Perry Warjiyo setelah Rapat Dewan Gubernur pada 15-16 Juli 2025. Penurunan juga berlaku untuk suku bunga deposit facility menjadi 4,5% dan lending facility menjadi 6%. Perry menyatakan langkah ini diambil sejalan dengan perkiraan inflasi yang semakin rendah, diperkirakan berada di kisaran 1,5-3,5% hingga 2026, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan stabilitas rupiah.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah tipis 0,02% ke posisi 16.270 per dolar AS. Pelemahan ini dipengaruhi oleh data inflasi konsumen AS yang lebih tinggi dari ekspektasi, sehingga menjaga dolar AS tetap kuat di pasar global.
Dengan kebijakan suku bunga baru ini, BI berharap dapat mendorong momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan sambil menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.