Tokyo – Perusahaan investasi Jepang Metaplanet mengumumkan rencana ambisius untuk menggalang dana sebesar USD 3,7 miliar atau sekitar Rp 60 triliun guna membeli lebih banyak Bitcoin (BTC). Dana tersebut akan diperoleh melalui penerbitan saham preferen baru secara bertahap mulai Agustus 2025 hingga 2027.
Mengutip CoinMarketCap, Sabtu (2/8/2025), Metaplanet menargetkan kepemilikan hingga 210.000 BTC pada akhir 2027. Saat ini, perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo itu sudah menguasai 17.132 BTC, termasuk tambahan 780 BTC yang dibeli pada 28 Juli lalu, dengan nilai total mencapai sekitar Rp 32,8 triliun.
Metaplanet menyatakan, penerbitan saham preferen ini akan terbagi menjadi dua kelas: Kelas A dan Kelas B, masing-masing berpotensi menggalang dana hingga Rp 30,3 triliun, dengan batas dividen maksimal 6%—lebih tinggi dibandingkan saham biasa.
Langkah ini masih menunggu persetujuan pemegang saham, yang rencananya akan dimintakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 1 September 2025. Metaplanet menegaskan bahwa saham preferen ini akan didukung oleh Bitcoin sebagai bentuk pendanaan ekuitas berbasis aset digital.
Dengan rencana tersebut, Metaplanet akan sejajar dengan perusahaan seperti Strategy (dulu MicroStrategy), yang lebih dulu menerbitkan saham berbasis Bitcoin dengan imbal hasil tahunan 9%.
Saat ini, perusahaan-perusahaan besar seperti Strategy dan Metaplanet disebut telah menguasai Bitcoin senilai lebih dari Rp 1.523 triliun. Para analis menilai tren akumulasi Bitcoin oleh korporasi besar, ditambah tekanan fiskal dan kebijakan moneter global, bisa mendorong harga Bitcoin tembus Rp 2,1 miliar (USD 130.000) pada akhir 2025.
Sementara itu, pasar memprediksi peluang 60% bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya tanggal 17 September, menurut data CME Group.