Jakarta, 6 Agustus 2025 – Ekonom dan investor kawakan Peter Schiff kembali melontarkan kritik terhadap Bitcoin (BTC), dengan membandingkan kinerjanya pasca kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS 2024. Dalam unggahannya di platform X, Schiff menyatakan bahwa emas dan aset terkait tambang emas justru menunjukkan performa lebih kuat dibanding Bitcoin maupun saham MicroStrategy (MSTR), yang dikenal sebagai proksi Bitcoin.
Berdasarkan data yang dikutip dari Yahoo Finance, berikut perbandingan kinerja empat aset utama sejak November 2024:
- Bitcoin (BTC): naik 16,63%
- Saham MicroStrategy (MSTR): turun 3,09%
- Emas (spot gold): naik 27%
- ETF VanEck Gold Miners (GDX): naik 49,92%
Schiff menyoroti lonjakan GDX sebagai bukti kuatnya minat investor terhadap saham perusahaan tambang emas, yang disebut lebih stabil dan konsisten sebagai aset pelindung nilai.
Namun, pendukung Bitcoin membalas dengan data jangka panjang. Akun “The ₿itcoin Therapist” mencatat bahwa selama 10 tahun terakhir, Bitcoin mencatat kenaikan lebih dari 42.900%, dibandingkan emas yang hanya naik sekitar 208%. Bahkan, dalam satu tahun terakhir, BTC naik 102% dan MSTR naik 174%, sedangkan emas hanya tumbuh 41%.
Perdebatan ini kembali memunculkan pertanyaan: apakah Bitcoin adalah aset aman atau berisiko? Di awal 2025, harga Bitcoin sempat melemah karena ketidakpastian kebijakan tarif Trump, memperlihatkan karakteristik risk-on asset. Sementara itu, emas justru naik saat kondisi pasar penuh ketidakpastian, memperkuat statusnya sebagai safe haven.
Investor dapat memantau skor momentum terkini saham seperti MSTR dan ETF GDX melalui layanan Benzinga Edge untuk analisis lebih lanjut.