El Salvador telah mengambil langkah berani lainnya dalam perjalanannya di Bitcoin, dengan mengizinkan bank untuk beroperasi secara eksklusif sebagai lembaga yang berfokus pada Bitcoin bagi investor terakreditasi. Langkah ini menyasar individu berpenghasilan tinggi dan pelaku institusional, dengan tujuan memperkuat posisi negara tersebut sebagai pusat keuangan regional. Langkah ini diambil tiga tahun setelah negara tersebut mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, yang awalnya berfokus pada adopsi ritel.
Majelis Legislatif menyetujui Undang-Undang Perbankan Investasi yang baru, yang menciptakan jalur khusus bagi investor berpengalaman. Lembaga berlisensi harus memiliki modal minimal $50 juta. Akses akan dibatasi hanya untuk investor dengan dana bebas sebesar $250.000 dan keahlian keuangan tersertifikasi.
Berdasarkan undang-undang tersebut, bank investasi dapat menerbitkan obligasi, mengatur kemitraan publik-swasta, dan menyediakan atau menerbitkan Bitcoin serta aset digital lainnya. Anggota parlemen Dania González mengatakan reformasi ini bertujuan untuk “menarik modal swasta internasional” dan memungkinkan “dana dan pelaku usaha dengan kekayaan bersih tinggi untuk beroperasi di negara ini atau menggunakan entitas kami sebagai platform regional.”
Selain itu, pemerintah berharap dapat menjadikan El Salvador sebagai pusat keuangan spesialis di Amerika Latin. Perubahan kebijakan ini bertepatan dengan menguatnya pengaruh politik Presiden Nayib Bukele . Baru-baru ini, anggota parlemen menghapus batasan masa jabatan dan meningkatkan masa jabatan presiden dari lima menjadi enam tahun, yang memungkinkannya menjabat selama beberapa dekade.
Pemerintahan Bukele terus memperluas kepemilikan Bitcoin meskipun ada kesepakatan IMF untuk menghentikan pembelian publik. Dana Moneter Internasional (IMF) mengonfirmasi kepatuhan terhadap aturan “non-akumulasi” pada bulan Juli. Namun, data Arkham Intelligence menunjukkan dompet pemerintah kini menyimpan sekitar 6.264 BTC senilai sekitar $739 juta, naik dari 6.160 pada bulan April.
Ekspansi ini mencerminkan minat regional yang lebih luas terhadap aset digital. Amerika Latin merupakan salah satu pasar mata uang kripto dengan pertumbuhan tercepat di dunia.
Menurut Rankings Latam, Argentina memimpin kawasan ini dengan 19,8% penduduknya memiliki aset digital. Brasil menyusul dengan 18,6% , sementara El Salvador memiliki tingkat adopsi 15% meskipun ada inisiatif yang didukung negara.
Kepemilikan terkonsentrasi di enam negara: Argentina, Brasil, Chili, Kolombia, Meksiko, dan Peru. Peringkat Latam mengaitkan tren ini dengan ketidakstabilan ekonomi dan terbatasnya akses ke perbankan tradisional. Disebutkan bahwa kondisi tersebut tidak hanya meningkatkan kepemilikan tetapi juga mempercepat pertumbuhan.