Jakarta – Pasar kripto diguncang arus keluar dana besar dari produk exchange-traded funds (ETF). Dalam dua sesi perdagangan terakhir, total outflow Bitcoin ETF mencapai USD 645 juta atau sekitar Rp 10,49 triliun, menurut data Farside Investors.
Pada Senin, 18 Agustus, dana keluar tercatat USD 121,7 juta, disusul lonjakan USD 523,3 juta pada Selasa, 19 Agustus 2025. Ethereum juga mengalami nasib serupa dengan total penarikan mencapai lebih dari USD 618 juta di periode yang sama.
Produk ETF yang paling tertekan adalah Fidelity’s FBTC (USD 246,9 juta), Grayscale’s GBTC (USD 115,5 juta), dan Bitwise’s BITB (USD 86,8 juta). Menariknya, BlackRock’s IBIT tidak mencatat arus keluar sama sekali.
Analis menilai pergerakan ini sebagai strategi “de-risking” menjelang pertemuan Jackson Hole dan pidato Gubernur The Fed Jerome Powell. Faktor makroekonomi seperti data PPI AS yang lebih tinggi dari perkiraan serta aksi ambil untung turut mendorong tren ini.
Meski terjadi pelepasan dana besar, harga Bitcoin hanya terkoreksi 1,5% dalam sehari berkat cadangan stablecoin senilai USD 32 miliar yang meredam tekanan jual.
“Sentimen investor saat ini hati-hati, bukan panik. Ini lebih pada profit-taking jangka pendek, bukan perubahan fundamental,” kata CEO Currency.com, Konstantin Anissimov.
Pasar kini menanti arahan kebijakan moneter dari Powell, dengan volatilitas institusional diperkirakan tetap tinggi hingga sinyal lebih jelas muncul.