Jakarta, 19 Mei 2025 — Seorang seniman perakit yang telah pensiun, Ed Suman (67 tahun), menjadi korban penipuan online yang mengakibatkan hilangnya aset kripto senilai lebih dari USD 2 juta atau sekitar Rp 32,9 miliar. Dana tersebut merupakan hasil jerih payah Suman selama puluhan tahun berkarya, termasuk keterlibatannya dalam proyek seni ikonik seperti Balloon Dog milik Jeff Koons.
Menurut laporan Cointelegraph dan Bloomberg, insiden bermula ketika Suman menerima pesan teks mencurigakan yang mengaku berasal dari Coinbase. Ia kemudian terjebak dalam skema phishing setelah diarahkan untuk memasukkan seed phrase dompet Trezor miliknya ke dalam situs palsu yang meniru antarmuka Coinbase. Tak lama setelah itu, seluruh dana kripto miliknya hilang tanpa jejak.
Pelanggaran Data di Coinbase Jadi Sorotan
Penipuan ini terjadi di tengah laporan pelanggaran data besar-besaran di Coinbase, di mana staf layanan pelanggan pihak ketiga di India terbukti menerima suap untuk memberikan akses ke data pelanggan. Sekitar 1% dari pengguna aktif bulanan terdampak dalam insiden ini. Informasi yang bocor mencakup nama pengguna, saldo akun, dan riwayat transaksi.
Salah satu tokoh yang ikut terdampak adalah Roelof Botha, mitra pengelola di Sequoia Capital, meskipun tidak ada laporan kehilangan dana. Coinbase mengatakan siap menggelontorkan kompensasi antara USD 180 juta hingga USD 400 juta untuk para korban.
Chief Security Officer Coinbase, Philip Martin, mengonfirmasi bahwa karyawan kontraktor yang terlibat telah diberhentikan.
Pasar Gelap Kripto Juga Dibongkar
Di sisi lain, Telegram telah menutup pasar gelap kripto terbesar, Haowang Guarantee (sebelumnya Huione Guarantee), setelah laporan dari Elliptic mengungkap bahwa platform ini memfasilitasi transaksi lebih dari USD 27 miliar dalam bentuk stablecoin sejak 2021.
Pasar gelap serupa, Xinbi Guarantee, juga telah ditutup. Gabungan transaksi keduanya mencapai USD 35 miliar, menjadikan mereka sebagai jaringan transaksi gelap kripto terbesar dalam sejarah.
Peringatan untuk Pengguna Kripto
Kejadian ini menjadi pengingat keras akan pentingnya keamanan data pribadi dan seed phrase, serta kewaspadaan terhadap situs dan pesan mencurigakan. Meskipun perangkat keras seperti Trezor dikenal aman, kesalahan pengguna tetap bisa berakibat fatal.