
Harga emas global melemah tipis di tengah perhatian pelaku pasar terhadap perkembangan negosiasi dagang antara China dan Amerika Serikat (AS). Negosiasi yang berjalan baik berpotensi meredakan ketegangan geopolitik dan memperbaiki prospek ekonomi global.
Pada perdagangan Selasa (10/6), harga emas spot turun 0,1% menjadi US$3.324,55 per ons, sementara emas berjangka AS melemah 0,3% di US$3.343,40 per ons. Komoditas logam mulia lain seperti perak, platina, dan palladium juga mengalami penurunan masing-masing 0,5%, 0,5%, dan 1,2%.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyatakan bahwa pembicaraan dagang berlangsung dengan baik dan diperkirakan akan terus berlanjut sepanjang hari, dengan harapan tercapai terobosan pada isu kontrol ekspor yang sempat memicu ketegangan.
Ketegangan geopolitik biasanya mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven, namun optimisme terhadap negosiasi dagang kini mengurangi daya tarik tersebut. Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger, mengungkapkan bahwa koreksi harga emas terjadi seiring meningkatnya harapan terhadap kesepakatan dagang antara China-AS serta Inggris-Rusia.
Selain itu, penguatan indeks dolar terhadap mata uang utama lainnya membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing, turut memberikan tekanan pada harga emas.