
Analis kripto terkemuka, Benjamin Cowen, memperingatkan para investor bahwa Bitcoin (BTC) berpotensi mengalami koreksi signifikan dalam beberapa minggu ke depan. Dalam cuitan terbarunya di media sosial X, Cowen menyatakan kemungkinan Bitcoin turun ke kisaran sekitar US$ 95.000, mendekati zona support bull market yang terdiri dari rata-rata pergerakan sederhana 20-minggu (SMA) dan eksponensial 21-minggu (EMA).
Cowen menyebutkan bahwa pola pelemahan Bitcoin ini bukanlah hal baru, dan ia telah memperkirakan mulai munculnya tekanan jual sejak pertengahan Juni. Berdasarkan pola yang konsisten selama dua tahun terakhir, titik terendah berikutnya kemungkinan akan terjadi pada Agustus atau September mendatang.
Tidak hanya Bitcoin yang menjadi perhatian, Cowen juga menyoroti risiko besar yang menanti pasar altcoin. Ia memperingatkan bahwa altcoin berpotensi menghadapi fase kapitulasi brutal terhadap Bitcoin, di mana nilai relatif altcoin terhadap BTC bisa turun drastis. Situasi ini biasa terjadi saat investor mengalihkan dana dari aset berisiko tinggi ke Bitcoin sebagai aset utama.
Selain faktor teknikal, kondisi geopolitik juga turut mempengaruhi pergerakan pasar kripto. Konflik yang berlangsung antara Israel dan Iran sempat memberikan tekanan negatif yang signifikan terhadap harga aset kripto. Di sisi lain, kebijakan suku bunga The Fed yang belum juga dipangkas oleh Ketua Jerome Powell turut menambah ketidakpastian pasar, meskipun mendapat kritik dari kalangan politisi.
Investor disarankan untuk waspada dan mempersiapkan diri menghadapi potensi koreksi, khususnya di pasar altcoin, yang diprediksi bisa mengalami tekanan lebih tajam dibandingkan Bitcoin.