
PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatatkan laba bersih sebesar Rp127,07 miliar sepanjang semester I-2025, meningkat tajam 154,31% secara tahunan dibandingkan Rp49,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan bunga Bank Jago juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 74,74% year on year (yoy) menjadi Rp1,6 triliun dari sebelumnya Rp911,7 miliar. Meski beban bunga ikut naik 109,61% menjadi Rp426,84 miliar, pendapatan bunga bersih tetap tumbuh 64,71% menjadi Rp1,16 triliun.
Dari sisi pembiayaan, Bank Jago berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp21,4 triliun per Juni 2025, tumbuh 37% dibandingkan Rp15,7 triliun pada Juni 2024. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross tetap rendah di 0,3%, jauh di bawah rata-rata perbankan nasional, dengan NPL net hanya 0,02%.
Jumlah nasabah Bank Jago per Juni 2025 mencapai 17,2 juta, termasuk 13,7 juta nasabah funding pengguna aplikasi Jago dan Jago Syariah, bertambah lebih dari 3 juta nasabah dibandingkan tahun lalu. Dana pihak ketiga (DPK) berhasil dihimpun sebesar Rp22,4 triliun, meningkat 51% yoy dari Rp14,8 triliun.
Rasio kredit terhadap DPK (loan-to-deposit ratio/LDR) berada di angka ketat 96%, sementara total aset tercatat sebesar Rp32,4 triliun, naik 34% dari Rp24,2 triliun pada semester I-2024.
Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, menyatakan bahwa bank mampu menjaga momentum pertumbuhan bisnis dan kepercayaan nasabah meski menghadapi tantangan ekonomi.