Ethereum (ETH) resmi tergelincir di bawah batas psikologis $4.000, diperdagangkan di sekitar $3.896 atau turun 3,31% dalam 24 jam terakhir.
Penurunan ini memicu kekhawatiran baru di pasar kripto, terutama karena ETH sempat menjadi salah satu aset dengan performa kuat pada awal tahun.
Whale Liquidation Tekan Pasar
Data Coinglass menunjukkan lebih dari $100 juta posisi long ETH dilikuidasi hanya dalam waktu satu jam.
Tekanan terbesar datang dari seorang whale dengan alamat 0xa523 yang kehilangan 9.152 ETH senilai $36,4 juta.
Total kerugiannya kini mencapai $45,3 juta, dengan sisa saldo kurang dari $500 ribu. Kasus ini menyoroti kembali tingginya risiko leverage dalam kondisi volatil.
ETF Outflow & Minat Institusi Melemah
Selain likuidasi, arus dana dari produk investasi juga menekan harga. Pada 24 September, produk Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis ETH mencatat arus keluar sebesar $79,4 juta.
Sebaliknya, ETF Bitcoin justru masih menerima inflow sebesar $241 juta di hari yang sama.
Sementara itu, Grayscale melepas ETH senilai $53,81 juta di Coinbase, menandakan investor institusi masih menahan diri untuk masuk kembali ke pasar Ethereum.
Aktivitas On-Chain & Dominasi Menurun
Tekanan harga juga diperkuat oleh penurunan aktivitas jaringan. Volume transaksi Ethereum turun sekitar 10%, dengan biaya gas ikut melemah.
Supply ETH di exchange memang berada di level terendah sembilan tahun (14,8 juta ETH), tetapi alih-alih jadi sinyal bullish, kondisi ini justru bersamaan dengan melemahnya minat investor.
Dominasi pasar ETH kini turun dari 14,6% menjadi 12,8%, menandakan Ethereum kalah bersaing dengan altcoin lain.
Analisis Teknis & Level Kritis
Secara teknikal, ETH sudah dua kali menguji level support $4.060 dalam tiga hari terakhir.
Tekanan jual yang konsisten membuat analis melihat area $3.800 sebagai titik support berikutnya.
Indikator RSI harian berada di level 35, menandakan kondisi oversold. Namun, sinyal rebound belum terlihat jelas karena tekanan dari pasar derivatif masih tinggi.