Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Kenapa Bitcoin Mungkin Butuh Waktu Lebih Lama untuk Tembus ATH Lagi?

Posted on September 27, 2025

Harga Bitcoin (BTC) saat ini terkoreksi sekitar 12 persen dari puncak tertingginya di US$ 124.000. Melansir dari cryptopotato.com, koreksi ini memicu perdebatan antara pihak yang mewajarkan penurunan dalam tren naik, dan peringatan dini dari potensi resiko yang lebih dalam.

Menurut data dari CryptoQuant, penurunan ini bukan pertanda kehancuran momentum, melainkan bagian dari fase pematangan pasar, di mana koreksi berfungsi untuk mengatur ulang leverage, bukan membalikkan arah tren.

Koreksi Lebih Dalam dari Biasanya

Memang, dibandingkan dengan penurunan sesaat setelah all-time high (ATH) di siklus sebelumnya, koreksi kali in terbilang lebih tajam. Namun, bila dibandingkan dengan drawdown 70 persen – 80 persen khas bear market seperti 2018 atau 2022, penurunan saat ini masih sangat moderat.

“Ini bukan sinyal kelemahan struktural. Melainkan bagian dari retracement terkendali dalam fase ekspansi yang masih berlangsung,” ungkap CryptoQuant.

Sejak awal 2024, Bitcoin telah mencatatkan serangkaian kenaikan bertahap menuju ATH, dengan struktur yang lebih stabil dibanding siklus-siklus sebelumnya.

Level Kunci dan Skenario Dasar

Secara teknikal, zona support US$ 109.000 – US$ 110.000 menjadi kunci. Selama harga bertahan di atas zona ini dan koreksi tidak melewati batas 15 persen, maka skenario dasar masih mengarah ke konsolidasi sehat dan potensi retest ke US$ 118.000 – US$ 122.000.

Data derivatif mendukung pandangan ini:

  • Open interest mulai pulih setelah sedikit kontraksi.
  • Funding rate tetap dalam kisaran normal.

Kondisi seperti ini, menurut CryptoQuant, biasanya muncul sebelum pasar kembali mendapat momentum, bukan sebelum crash besar.

Siklus yang Lebih Sehat

Tidak seperti lonjakan masif dan euforia ritel di 2017 atau ledakan yang disusul kejatuhan tahun 2021, siklus Bitcoin saat ini tampak jauh lebih seimbang:

  • Permintaan institusional dan arus masuk dari ETF spot memberikan dukungan stabil ke pasar.
  • Aktivitas derivatif memicu koreksi periodik 10 persen – 20 persen, bukan kehancuran total.

“Poin utamanya adalah pasar kemungkinan akan mengalami serangkaian pullback sedang 10 persen – 20 persen, bukan crash kapitulasi tunggal,” ujarnya.

Prediksi Puncak Siklus Berikutnya

Sejalan dengan analisis ini, beberapa analis juga mulai memproyeksikan bahwa puncak siklus Bitcoin berikutnya akan bergeser ke 2026, bukan lagi di jendela klasik 2024-2025.

Hal ini disebabkan oleh perubahan pada dinamika makro global:

  • Suku bunga Amerika tinggi dan bertahan lama.
  • Obligasi korporasi jatuh tempo dalam 4-5 tahun, memperpanjang siklus bisnis.
  • Likuiditas ritel melemah, sementara institusi justru diuntungkan oleh imbal hasil obligasi yang tinggi.

Menurut Raoul Pal (Global Macro Investor), harga Bitcoin kini lebih dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan aliran modal global, bukan hanya oleh efek halving seperti dulu.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Wujud Mega Starmie di Pokémon Z-A Langsung Jadi Meme, Pemain Sebut Gerakannya Seperti Mimpi Buruk
  • Ripple Akuisisi GTreasury Senilai Rp 16,5 Triliun, Perkuat Ekspansi ke Pasar Manajemen Kas Global
  • Perdebatan “Emas Fisik vs Bitcoin” Kembali Memanas, Peter Schiff Sebut Bitcoin Gagal Jadi Emas Digital
  • Harga Bitcoin dan Kripto Utama Melemah, BTC Turun ke Rp 1,77 Miliar per Koin
  • Bayar Kopi dengan Bitcoin Kini Jadi Kenyataan, Uji Coba di AS Berhasil Tanpa Kendala

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme