Pendle (PENDLE) kembali mencuri perhatian dengan meluncurkan Boros, sebuah inovasi yang mengubah biaya pendanaan atau funding fee di pasar futures kripto menjadi imbal hasil stabil.
Laporan terbaru Tiger Research menyoroti bagaimana Boros menjawab kebutuhan institusi yang selama ini kesulitan menghadapi volatilitas funding fee.
Masalah yang Dihadapi Institusi
Bagi investor ritel, funding fee mungkin dianggap biasa. Namun, bagi institusi dengan modal besar, fluktuasi biaya ini menjadi penghambat utama strategi delta-neutral, seperti yang dijalankan oleh protokol Ethena (ENA) untuk mendukung stablecoin USDe.
Dalam kondisi pasar bullish, posisi short memang bisa mendapat pendanaan, tetapi ketika pasar bearish, posisi yang sama justru harus membayar pendanaan secara rutin.
Ketidakpastian inilah yang membuat hasil investasi sulit diprediksi dan mengurangi minat institusi untuk menaruh modal besar di strategi semacam ini.
Boros Hadirkan Solusi
Boros memperkenalkan instrumen derivatif baru bernama Yield Units (YU) yang mampu menstabilkan arus pendanaan.
Dengan instrumen ini, investor dapat mengunci imbal hasil tetap, misalnya di kisaran 8% hingga 10% per tahun, sambil mengalihkan risiko volatilitas funding fee kepada pihak lain yang bersedia menanggungnya.
Contoh sederhana adalah produk 1 YU-ETHUSDT-Binance yang merepresentasikan return funding fee dari satu posisi ETH perpetual di Binance hingga jatuh tempo.
Investor yang membeli instrumen ini bisa mengambil posisi long atau short sesuai dengan ekspektasi terhadap arah funding fee mendatang.
Studi Kasus: Ethena
Ethena menjadi contoh nyata bagaimana Boros bisa diterapkan. Biasanya, Ethena menggunakan strategi delta-neutral dengan 100 ETH, yaitu menahan posisi spot ETH sambil membuka short futures.
Strategi ini cukup stabil secara teori, tetapi sangat rawan tergerus oleh funding fee negatif. Dengan Boros, Ethena dapat menambahkan posisi short 100 YU-ETHUSDT pada APR tetap sebesar 10%.
Hasilnya, pendapatan funding fee yang fluktuatif dapat dinetralisasi, sementara Ethena tetap menerima imbal hasil 10% ditambah staking yield sekitar 4%.
Total yield yang diperoleh menjadi 14% stabil, tanpa terlalu terpengaruh kondisi pasar yang sedang bullish maupun bearish.
Dampak untuk DeFi dan TradFi
Kehadiran Boros menandai evolusi baru di sektor derivatif DeFi. Dengan adanya instrumen ini, institusi bisa lebih percaya diri menempatkan modal dalam jumlah besar karena risiko fluktuasi lebih terkendali.
DeFi derivatives juga semakin matang, tidak lagi terbatas pada spekulasi harga semata, tetapi sudah bergerak menuju instrumen yang lebih kompleks dan institusional. Visi jangka panjang Pendle juga tidak berhenti di sini.
Boros direncanakan akan diperluas ke berbagai aset lain seperti Bitcoin (BTC), Solana (SOL), dan BNB, sekaligus membuka jalan untuk membawa instrumen tradisional seperti obligasi dan suku bunga hipotek ke dalam ekosistem blockchain.
Dengan begitu, Pendle berpotensi membentuk standar baru pasar finansial berbasis on-chain, alih-alih hanya mengikuti pola yang sudah ada di keuangan tradisional.