
Saham Meta anjlok lebih dari 11%, penurunan terbesar sejak Oktober 2022, meski kinerja kuartal ketiga melampaui ekspektasi. Investor khawatir strategi CEO Mark Zuckerberg yang agresif memperluas investasi di AI, dengan belanja modal 2025 naik menjadi USD 70-72 miliar (Rp 1.164-1.198 triliun), bisa menekan keuntungan jangka pendek.
Meta tetap optimistis, menilai investasi AI sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang, seiring persaingan ketat dengan Alphabet dan Microsoft. Perusahaan juga telah menanam USD 14,3 miliar di Scale AI dan memperkuat infrastruktur cloud.
Meski laba kuartal ketiga mencapai USD 7,25 per saham dan pendapatan USD 51,24 miliar (+26% YoY), pasar masih ragu terhadap risiko finansial dari ekspansi besar di sektor AI.