Bank raksasa asal Inggris, Standard Chartered, memprediksi nilai pasar aset dunia nyata yang ditokenisasi atau Real World Assets (RWA) akan melonjak drastis hingga $2 triliun pada tahun 2028.
Angka itu diperkirakan menyamai kapitalisasi pasar stablecoin yang kini mendominasi ekosistem DeFi.
Prediksi Pertumbuhan RWA 57 Kali Lipat
Melansir dari Cointelegraph, Standard Chartered menyebut tokenisasi aset dunia nyata bakal tumbuh lebih dari 57 kali lipat dari posisi saat ini sekitar $35 miliar.
Peningkatan ini didorong oleh semakin banyaknya modal global dan sistem pembayaran yang bermigrasi ke infrastruktur blockchain karena efisiensi dan transparansi yang lebih tinggi dibanding sistem keuangan tradisional (TradFi).
Dari total proyeksi $2 triliun, alokasi terbesar akan mengalir ke:
- $750 miliar ke money-market funds
- $750 miliar ke tokenisasi saham AS
- $250 miliar ke tokenisasi dana AS (US funds)
- $250 miliar ke aset tidak likuid, seperti komoditas, utang korporasi, dan properti tokenisasi
Prediksi ini menandakan bahwa DeFi tak lagi sebatas dunia staking dan lending, tetapi mulai merambah ke aset nyata yang selama ini hanya dikuasai sektor keuangan tradisional.
Stablecoin Jadi Pondasi Siklus Pertumbuhan DeFi
Menurut Geoff Kendrick, Global Head of Digital Assets Research di Standard Chartered, pertumbuhan stablecoin menjadi katalis utama bagi ekspansi RWA.
“Likuiditas stablecoin dan layanan perbankan DeFi adalah prasyarat penting untuk mempercepat pertumbuhan RWA,” ujarnya.
Data terbaru menunjukkan total pasokan stablecoin kini telah menembus $300 miliar, tumbuh sekitar 46,8% sejak awal tahun 2025.
Kendrick menilai hal ini mendorong ekosistem DeFi ke fase self-sustaining cycle, yaitu siklus pertumbuhan mandiri di mana semakin banyak likuiditas menghasilkan produk baru, dan produk baru kembali menarik lebih banyak likuiditas.
Regulasi Masih Jadi Penghambat Utama
Meski proyeksi pertumbuhan terlihat masif, Standard Chartered juga menyoroti ketidakpastian regulasi sebagai risiko terbesar sektor ini.
Bank memperingatkan, jika pemerintahan mendatang di Amerika Serikat gagal menyiapkan kerangka hukum yang jelas untuk aset digital sebelum pemilu paruh waktu 2026, perkembangan RWA bisa terhambat.
Ketidakpastian tersebut menjadi alasan mengapa banyak institusi masih berhati-hati menempatkan modal dalam proyek tokenisasi, meski minatnya meningkat pesat.
DeFi Masuki Fase Integrasi Aset Dunia Nyata
Kenaikan proyeksi RWA menjadi $2 triliun bukan hanya soal angka besar, tapi juga tanda bahwa DeFi mulai menembus batas dunia nyata.
Tokenisasi aset seperti saham, obligasi, atau properti akan membuka jalan bagi adopsi massal keuangan berbasis blockchain, sebuah langkah yang bisa menjembatani TradFi dan Web3 secara langsung.
Jika prediksi Standard Chartered terbukti, RWA bisa menjadi segmen dengan pertumbuhan tercepat di pasar kripto tiga tahun ke depan, dan bahkan berpotensi menyaingi dominasi stablecoin sebagai instrumen paling berpengaruh di DeFi.