Bitcoin (BTC) saat ini berada pada titik kritis, dengan harga menyentuh area US$ 100.000 – US$ 101.000. Menurut salah satu analis kripto bernama Joao Wedson, ini bisa menjadi kesempatan terakhir bagi mereka yang ingin membeli atau membuka posisi long sebelum arah tren jangka panjang diputuskan.
Dalam analisis teknikalnya, Joao mengacu pada skema Wyckoff, yang membagi pergerakan pasar menjadi fase-fase akumulasi dan distribusi. Ia menilai bahwa posisi BTC saat ini berada di salah satu dari dua titik penting, yakni:
1. Spring phase dalam akumulasi – sinyal klasik sebelum reli besar (sangat bullish).
2. Fase akhir redistribusi – yang bisa mengonfirmasi akhir dari siklus pasar saat ini (bearish).
“Kalau ini benar fase spring, berarti ini momen beli emas. Tapi kalau ini redistribusi, maka kita sedang menyaksikan siklus berakhir,” ungkap Wedson di laman media sosial X-nya, Selasa (5/11/2025).
Dalam hal ini, Wedson menjelaskan bahwa ia memilih untuk masuk long di level ini, tapi dengan stop-loss ketat sebagai bentuk manajemen resiko.
“Saya mengambil resiko sekarang, karena menurut saya ini momen penting. Tapi saya tetap disiplin dengan stop loss. Begitulah saya dalam trading, menggunakan metrik alpha, bukan sekedar feeling,” ujarnya.
Selain itu, ia juga menjabarkan strategi personalnya dalam menghadapi pasar Bitcoin (BTC) yang sedang berada di zona ketidakpastian. Dalam salah satu pernyataan lanjutan, Wedson menjelaskan alasan di balik dua entry long yang ia lakukan hari ini, masing-masing di level US$ 103.000 dan US$ 101.000.
Menurutnya, keputusan yang ia ambil tersebut bukan tanpa resiko. Dirinya mengakui bahwa pola Spring, yang dalam teori Wyckoff sering menjadi sinyal awal reli besar, tidak selalu terjadi.
“Anda tahu kenapa saya entry long lebih awal di US$ 103.000, lalu masuk lagi di US$ 101.000? Karena Spring tidak selalu terjadi. Jadi saya beri satu kesempatan. Kalau gagal, saya coba sekali lagi. Biasanya tidak lebih dari dua kali. Kalau lebih itu namanya bukan strategi, tapi keras kepala,” kata Wedson.
Sebagai informasi, Spring (Wyckoff Accumulation) merupakan fase terakhir dari akumulasi di mana harga membuat ‘fake breakdown’ sebelum reli pasar dimulai.
Sedangkan redistribusi adalah keadaan di mana setelah terjadinya konsolidasi, harga turun lebih jauh. Hal ini bukan dikarenakan akumulasi, namun karena distribusi lanjutan oleh institusi besar.