Jakarta – Tokocrypto resmi meluncurkan Tokocrypto OTC (Over-the-Counter), layanan khusus untuk memfasilitasi transaksi aset kripto dalam jumlah besar secara aman, efisien, dan rahasia bagi investor institusional serta individu bernilai tinggi (HNWI).
CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, mengatakan layanan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem perdagangan aset digital di Indonesia. “OTC adalah pilar penting dalam membangun ekosistem kripto yang matang. Kami ingin menghadirkan solusi yang aman dan sesuai regulasi bagi transaksi besar tanpa gangguan harga pasar,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Tokocrypto OTC memfasilitasi transaksi minimum setara USD 10.000 dengan berbagai pasangan aset utama terhadap rupiah seperti USDT, dan ke depan akan mencakup USDC, BTC, ETH, SOL, serta aset kripto lainnya. Layanan ini didukung likuiditas global, kepatuhan penuh terhadap regulasi AML, CFT, dan KYC, serta menyediakan layanan personal one-on-one dengan biaya transaksi kompetitif.
Calvin menegaskan, Tokocrypto OTC bukan hanya soal kemudahan transaksi besar, tetapi juga pengalaman eksklusif berbasis kepercayaan dan efisiensi. Langkah ini juga menjadi respons terhadap peningkatan partisipasi institusional di pasar kripto global.
Menurut Chainalysis Global Crypto Adoption Index 2025, Indonesia kini menempati peringkat ke-7 dunia dalam adopsi kripto dan peringkat ke-4 untuk aktivitas DeFi. Namun, aktivitas institusional masih relatif kecil dibandingkan sektor ritel.
Sementara data OJK mencatat jumlah investor aset kripto nasional telah mencapai 18,08 juta pengguna, dengan nilai transaksi kumulatif hingga Oktober 2025 mencapai Rp 360,3 triliun.
Lebih dari 50% volume perdagangan Tokocrypto kini berasal dari segmen VIP dan institusional. Dengan hadirnya Tokocrypto OTC, perusahaan memperluas layanan Tokocrypto Prestige ke level yang lebih profesional dan global.
“Melalui Tokocrypto OTC, kami ingin memperkuat posisi Indonesia di panggung global dengan mendorong partisipasi institusional yang lebih kuat,” tutup Calvin.