Jakarta – American Bitcoin (ABTC), perusahaan penambangan dan treasury Bitcoin yang terdaftar di Nasdaq serta didukung oleh Eric Trump dan Donald Trump Jr, kembali meningkatkan kepemilikannya atas aset kripto terbesar itu.
Dalam pengumuman resmi pada Jumat (7/11/2025), ABTC mengungkapkan kini memegang 4.004 Bitcoin (BTC) dengan nilai sekitar USD 415 juta atau Rp 6,93 triliun (kurs Rp 16.700 per dolar AS). Antara 24 Oktober hingga 5 November, perusahaan menambah 139 BTC senilai lebih dari USD 14 juta, memperkuat posisinya sebagai pemegang korporat Bitcoin terbesar ke-25 di dunia berdasarkan data bitcointreasuries.net.
“Kami terus memperluas kepemilikan Bitcoin dengan cepat dan efisien melalui strategi ganda — menggabungkan operasi penambangan berskala besar dan pembelian pasar yang disiplin,” ujar Eric Trump, Co-founder sekaligus Chief Strategy Officer ABTC.
Saham ABTC tercatat naik hampir 2% pada perdagangan Jumat sore di New York, setelah sesi awal yang sempat berfluktuasi.
Perusahaan ini resmi melantai di Nasdaq pada September 2025, setelah merger antara entitas bisnis keluarga Trump dan perusahaan penambangan asal Kanada Hut 8, serta penggabungan dengan Gryphon Digital Mining.
Langkah ABTC mencerminkan strategi Strategy (sebelumnya MicroStrategy) yang lebih dulu mengadopsi kebijakan akumulasi Bitcoin sejak 2020. Strategy kini menjadi pemegang Bitcoin korporat terbesar di dunia dengan lebih dari 641.000 BTC senilai USD 66 miliar (Rp 1.102 triliun).
Meski pasar kripto tengah bullish, industri penambangan menghadapi tekanan setelah Bitcoin halving 2024, yang memangkas imbalan blok dari 6,25 menjadi 3,125 BTC. Kondisi ini mendorong sejumlah penambang, termasuk ABTC, untuk mulai mengeksplorasi komputasi berbasis AI sebagai sumber pendapatan tambahan.
Sementara itu, Bitcoin saat ini masih 18% di bawah rekor tertingginya di USD 126.000 yang tercapai pada awal Oktober 2025.