Institusi keuangan besar ternyata semakin agresif masuk ke Ethereum (ETH) meski harga sedang tertekan.
Eks kepala digital aset BlackRock, Joseph Chalom, menyebut Ethereum bukan sekadar blockchain, melainkan bakal menjadi “infrastruktur digital Wall Street”.
Pernyataan ini muncul di tengah melemahnya harga Ethereum yang turun dari area kunci US$3.600.
Institusi Tambah Eksposur Meski ETH Turun
Ethereum kehilangan support penting di kisaran US$3.600 dan analis melihat potensi penurunan hingga US$3.300.
Namun, pergerakan harga jangka pendek ini tidak menghentikan investor institusional. Justru dalam kondisi seperti ini, dana besar kembali mengalir ke Ethereum.
Joseph Chalom, yang kini memimpin perusahaan manajemen aset digital Sharplink, sudah menempatkan lebih dari US$3 miliar dalam bentuk ETH.
Mayoritas dari kepemilikan itu aktif di-stake untuk menghasilkan imbal hasil sekitar 3% per tahun.
Bagi institusi, kombinasi keamanan jaringan, likuiditas, dan pendapatan rutin dari staking menjadi alasan kuat mempertahankan posisi.
Bank Besar Mulai Memasang Taruhan Besar
Aksi institusi tidak berhenti di situ. JPMorgan menempatkan US$102 juta ke Bitmine, perusahaan yang memegang lebih dari 3 juta ETH.
Lewat strategi ini, bank besar tersebut bisa mendapatkan eksposur Ethereum tanpa harus membeli langsung, tetapi tetap menikmati potensi jangka panjang dari aset tersebut.
Langkah JPMorgan ini dibaca sebagai sinyal kuat bahwa institusi tidak fokus pada volatilitas mingguan, tetapi pada adopsi struktural Ethereum.