Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

US$ 612 Juta Long Trader Terkubur, Kripto Kembali Anjlok

Posted on November 13, 2025

Pasar kripto kembali mengalami tekanan jual besar-besaran pada Rabu (12/11/2025). Bitcoin (BTC) memimpin pelemahan pasar dengan kembali tergelincir di bawah level US$ 102.000, menghapus hampir seluruh pemulihan awal pekan ini.

Menurut data pasar terkini, kapitalisasi pasar kripto global turun 2 persen, menyentuh US$ 3,42 triliun pada saat artikel ini ditulis. Melansir dari coinpedia.org, altcoin juga ikut terseret dengan Ethereum, Solana dan Cardano mencatat penurunan signifikan.

3 Faktor Penyebab Jatuhnya Harga Kripto Hari Ini

1. Minimnya Permintaan dan Kekhwatiran akan Kapitulasi Lanjutan

Likuiditas di pasar kripto tampak terus mengering. Data dari ETF spot Bitcoin dan Ethereum menunjukkan arus dana masuk yang lemah dalam beberapa pekan terakhir.

Bahkan Open Interest (OI) Bitcoin, indikator minat terhadap kontrak berjangka, telah turun ke level terendah dalam tujuh bulan di seluruh bursa. Hal ini memperkuat sinyal bahwa pelaku pasar saat ini lebih banyak memilih keluar ketimbang masuk.

Di platform prediksi Polymarket, banyak trader kini mulai bertaruh harga BTC akan jatuh di bawah US$ 100.000 dalam beberapa hari mendatang.

2. Likuidasi Masif dan Ketakutan Akan Serangan pada Hyperliquid

Tekanan jual diperparah dengan likuidasi besar-besaran posisi leverage. Dalam 24 jam terakhir, pasar mencatat likuidasi senilai US$ 612 juta, di mana sekitar US$ 502 juta merupakan posisi long yang terpaksa ditutup paksa.

Rumor soal potensi serangan pada Hyperliquid, platform DEX futures terbesar saat ini, ikut menambah kepanikan. Belum ada konfirmasi resmi, ketakutan ini cukup untuk mendorong investor melakukan aksi jual defensif.

3. Dampak Teknikal dan Efek “Sell-The-News” dari Pembukaan Pemerintahan Amerika

Secara teknikal, Bitcoin dan altcoin menghadapi tekanan lanjutan setelah gagal menembus resisten penting. Di sisi lain, investor emas justru menikmati reli, harga emas naik 2 persen menjadi US$ 4.200 per ons, menandai rotasi modal dari kripto ke aset lindung nilai tradisional.

Pelemahan kripto ini juga bertepatan dengan reopening pemerintahan Amerika setelah 40 hari shutdown. Meski dianggap positif untuk ekonomi makro, pasar kripto tampaknya mengalami efek ‘sell-the-news’, di mana berita baik justru dijadikan alasan untuk ambil untung.

Apakah Bull Market Sudah Berakhir?

Meski tekanan pasar jangka pendek masih kuat, beberapa analis masih optimis bahwa bull market kripto 2025 belum berakhir.

Bank sentral AS (The Fed) diperkirakan akan memulai kembali program Quantitative Easing (QE) bulan depan. Ini menjadi potensi katalis besar bagi pasar aset berisiko, termasuk kripto.

Di saat yang sama, harga emas yang kini mendekati pola double top makro juga bisa menjadi sinyal bahwa reli emas mulai melemah. Jika itu terjadi, rotasi kembali ke aset digital bisa kembali mendorong harga kripto naik dalam beberapa pekan ke depan.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • US$ 612 Juta Long Trader Terkubur, Kripto Kembali Anjlok
  • ChatGPT: Bitcoin Bisa Jatuh ke US$ 50.000 Jika Support US$ 87.000 Gagal
  • Upgrade Baru Ethereum Disinyalir Bisa Bikin ETH Deflasi Lebih Cepat
  • Manipulasi Harga POPCAT di Hyperliquid: Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
  • China Laporkan Bukti AS Curi 127 Ribu Bitcoin Lewat Operasi Rahasia

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme