Arus modal besar kembali mengalir ke pasar kripto. Setelah sempat anjlok akibat crash awal Oktober 2025, ETF Bitcoin (BTC) mencatat inflow sebesar US$524 juta atau senilai Rp8,6 triliun dalam satu hari.
Ini menjadi catatan terbaik sejak Oktober. Data dari Farside Investors menunjukkan lonjakan ini sebagai sinyal kuat bahwa selera risiko investor institusional mulai pulih.
Inflow Terbesar Sejak Crash Oktober 2025
Pada Selasa (12/11), ETF Bitcoin di Amerika Serikat melaporkan cumulative net inflows mencapai US$524 juta, rekor tertinggi sejak 7 Oktober 2025.
Sebelumnya, pasar kripto sempat terpukul oleh aksi jual besar yang menghapus miliaran dolar nilai aset digital.
Kini, arus masuk modal ini menandai kembalinya kepercayaan investor besar terhadap Bitcoin, terutama setelah periode “de-risking” panjang yang membuat banyak dana keluar dari aset kripto.
Menurut CEO CryptoQuant, Ki Young Ju, sepanjang tahun ini dua faktor utama yang menopang permintaan Bitcoin adalah ETF spot dan pembelian rutin MicroStrategy.
Data dari Nansen mengungkap bahwa trader berpengaruh menambah posisi long bersih senilai US$8,5 juta, meski secara total mereka masih net short sekitar US$202 juta di bursa terdesentralisasi Hyperliquid.
Perubahan arah ini menandakan awal dari potensi pembalikan sentimen, di mana pelaku pasar besar mulai kembali memburu peluang naiknya harga Bitcoin.