Bitcoin (BTC) kembali bergerak di wilayah rentan setelah sinyal baru terkait kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS)–China memicu gelombang volatilitas menjelang libur Thanksgiving di AS.
Harga BTC sempat jatuh di bawah $94.000, menandai posisi terendah dalam beberapa bulan terakhir dan menambah tekanan pada pasar yang sudah tipis likuiditasnya.
BTC Anjlok ke Level Terendah Sejak Mei
Bitcoin sempat diperdagangkan di sekitar $92.000 sebelum kembali menguat ke level $95.000.
Penurunan tajam ini terjadi bersamaan dengan likuidasi posisi long senilai $100 juta dalam satu jam, menunjukkan besarnya eksposur leverage di pasar.
Level ini terakhir terlihat pada 5 Mei 2025, ketika pasar juga dilanda tekanan dari posisi leverage berlebihan.
Sentimen kini kembali bergeser setelah komentar baru dari pemerintah AS menciptakan ketidakpastian yang bersifat makro, bukan berasal dari industri crypto itu sendiri.
Pernyataan Bessent Memicu Risiko Baru
Pemicu utama tekanan harga datang dari komentar US Treasury Secretary, Scott Bessent, yang menyampaikan bahwa kesepakatan dagang AS–China ditargetkan rampung sebelum Thanksgiving, 27 November 2025.
Pernyataan ini keluar di tengah laporan media TradFi yang menyebut adanya potensi keterlambatan, namun Bessent membantah rumor tersebut dan menegaskan bahwa proses “tetap on track”.
Ia juga menyampaikan keyakinan bahwa China akan mematuhi perjanjian setelah pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Xi.
Namun ia menambahkan bahwa AS “masih memiliki banyak tuas” jika Beijing tidak memenuhi komitmen. Nada ini kembali membuka risiko geopolitik yang sensitif bagi pasar.
Saat ketidakpastian global meningkat, aset berisiko seperti Bitcoin menjadi lebih mudah terpengaruh.
Jelang Thanksgiving, Likuiditas Tipis Perbesar Volatilitas
Periode menjelang Thanksgiving dikenal sebagai fase likuiditas rendah di pasar keuangan, termasuk crypto.
Volume perdagangan yang tipis membuat harga lebih mudah mengalami ayunan besar saat berita geopolitik muncul.
Riwayat pergerakan Bitcoin juga mendukung hal ini. Dalam beberapa kejadian sebelumnya, komentar mendadak dari pejabat AS di akhir pekan atau menjelang hari libur menghasilkan reaksi pasar yang lebih ekstrem. Sentimen serupa kini terlihat kembali.
Di tengah kondisi tersebut, stabilitas harga sangat bergantung pada arah perkembangan negosiasi AS–China.
Tanda-tanda kemajuan dapat meredakan tekanan, sementara penundaan atau ancaman tarif baru berpotensi memperpanjang koreksi.
Dampak Pasar dan Prospek Jangka Pendek
Pasar crypto saat ini berada dalam kondisi sensitif. Tekanan dari penguatan dolar, dinamika kebijakan perdagangan, dan penyesuaian posisi leverage menjelang libur besar semuanya membentuk kombinasi faktor yang rentan.
Dalam jangka pendek, sentimen pasar akan sangat bergantung pada:
- konfirmasi atau perubahan arah proses negosiasi AS–China,
- penyikapan pelaku pasar terhadap risiko geopolitik,
- dan kondisi likuiditas di akhir pekan serta menjelang Thanksgiving.
Jika sentimen risiko membaik, Bitcoin berpotensi memulihkan level psikologis di atas $94.000. Namun ketidakpastian masih menjadi tema utama yang membayangi pergerakan BTC pekan ini.