Gangguan besar pada Cloudflare membuat sejumlah layanan internet global berhenti berfungsi pada Selasa malam (18/11).
Dampaknya langsung dirasakan jutaan pengguna karena platform besar seperti X, YouTube, Zoom, hingga aplikasi crypto mendadak tidak bisa diakses.
Insiden ini menjadi salah satu gangguan infrastruktur paling luas dalam beberapa tahun terakhir dan memperlihatkan betapa besar ketergantungan industri digital pada satu penyedia layanan.
Layanan inti seperti CDN, sistem keamanan, Workers KV, autentikasi akses, hingga dashboard administratif ikut lumpuh.
Pengguna di berbagai wilayah melaporkan munculnya 500 Internal Server Error, pesan “You have been blocked,” hingga API yang tidak merespons. Bahkan Downdetector yang biasanya memantau gangguan online, ikut tumbang akibat outage ini.
Upaya mitigasi mulai terlihat pada pukul 13:05 UTC, tetapi sejumlah layanan baru benar-benar pulih pada 17:06 UTC.
Cloudflare menegaskan tidak ada indikasi serangan siber; insiden ini dipicu oleh konfigurasi internal yang menyebar cepat ke seluruh infrastruktur.
Platform Crypto Ikut Tersendat Saat Cloudflare Mati Mendadak
Dampak paling terlihat terjadi pada layanan crypto, terutama exchange, DeFi, dan platform Web3 yang bergantung pada Cloudflare untuk routing, API, dashboard, dan perlindungan jaringan.
Meskipun blockchain tetap beroperasi normal, akses pengguna ke aplikasi terputus sehingga aktivitas transaksi, monitoring harga, hingga login tidak bisa dilakukan.
Para analis industri langsung menyoroti kontradiksi lama, crypto mengklaim terdesentralisasi, tetapi akses menuju layanan tetap bergantung pada penyedia infrastruktur Web2 yang sangat terpusat.
Ketika Cloudflare jatuh, sejumlah platform crypto ikut mati karena tidak memiliki jalur akses alternatif.
Sentimen ini ditegaskan oleh kritik dari pengembang Web3 yang menilai outage ini sebagai contoh nyata bahwa banyak protokol “tak sekuat klaimnya” jika infrastruktur terpusat ikut bermasalah.