Pasar keuangan 2025 mulai memperlihatkan pergeseran besar setelah institusi mengalirkan dana ratusan miliar dolar ke produk ETF. Lonjakan ini disebut sebagai salah satu tren inflow terkuat sepanjang sejarah, dan menjadi sinyal bahwa arah kekuatan pasar kini berubah dari retail menuju institusi.
Menurut data FactSet, lebih dari US $430 miliar mengalir ke ETF dalam beberapa bulan terakhir. Angka ini menandai perubahan struktural yang berpotensi membentuk ulang dinamika pasar kripto dan aset berisiko lainnya.
Institusi Dominasi ETF, Retail Justru Melemah
Tekanan ekonomi global membuat investor retail mulai kehilangan kekuatan beli. Data S&P Global menunjukkan adanya 387 kebangkrutan korporasi di AS hingga Oktober, terutama dari sektor industri dan konsumsi.
Kondisi ekonomi yang menantang membuat retail cenderung menahan diri. Sebaliknya, institusi justru menambah eksposur melalui ETF dalam skala besar, terutama di saham dan instrumen likuid lainnya.
Perpindahan ini menciptakan kesenjangan baru: pasar tetap bertahan meski retail melemah, karena ada “pemain besar” yang kini mengambil alih arus modal.
Arus Masuk ETF Menjadi Pemicu Siklus Baru
Data ICI memperkuat tren yang sama, menunjukkan lima pekan berturut-turut inflow ETF sebesar US $300 – 400 miliar, hampir seluruhnya berasal dari institusi. Ini menjadi indikasi bahwa institusi kini memimpin arah pasar.
Situasi ini pernah terjadi pada titik balik besar tahun 2012, 2016, dan 2020, ketika pasar bergerak naik dari fase bottom menuju tren multi-tahun. Polanya serupa: kondisi makro melemah, retail mundur, institusi masuk.
Namun ada satu perbedaan penting tahun ini: kripto justru stagnan sementara saham kembali menguat.
Kripto Stagnan, Tapi Bukan Tanda Bear Market
ETF Bitcoin BlackRock, IBIT, mencatat arus keluar lebih dari US $600 juta pekan lalu. Penurunan ini terjadi bersamaan turunnya harga Bitcoin ke bawah US $90,000, sehingga memberi kesan pasar kripto kehilangan momentum.
Analis menilai ini bukan sinyal crypto winter, melainkan rotasi dana sementara. Institusi memindahkan modal ke saham sambil menunggu sinyal pemotongan suku bunga dari Federal Reserve.
Menurut analis Phyrex, ini adalah fase “institutional flows-first cycle” yang artinya institusi memulai pergerakan, retail baru menyusul, dan kripto biasanya tertinggal sebelum kemudian meledak. Artinya, stagnasi saat ini lebih mirip jeda, bukan kegagalan sistem.