Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

ETF Banjir Dana Ratusan Miliar, Apa Dampaknya untuk Market Kripto 2025?

Posted on November 20, 2025

Pasar keuangan 2025 mulai memperlihatkan pergeseran besar setelah institusi mengalirkan dana ratusan miliar dolar ke produk ETF. Lonjakan ini disebut sebagai salah satu tren inflow terkuat sepanjang sejarah, dan menjadi sinyal bahwa arah kekuatan pasar kini berubah dari retail menuju institusi.

Menurut data FactSet, lebih dari US $430 miliar mengalir ke ETF dalam beberapa bulan terakhir. Angka ini menandai perubahan struktural yang berpotensi membentuk ulang dinamika pasar kripto dan aset berisiko lainnya.

Institusi Dominasi ETF, Retail Justru Melemah

Tekanan ekonomi global membuat investor retail mulai kehilangan kekuatan beli. Data S&P Global menunjukkan adanya 387 kebangkrutan korporasi di AS hingga Oktober, terutama dari sektor industri dan konsumsi.

Kondisi ekonomi yang menantang membuat retail cenderung menahan diri. Sebaliknya, institusi justru menambah eksposur melalui ETF dalam skala besar, terutama di saham dan instrumen likuid lainnya.

Perpindahan ini menciptakan kesenjangan baru: pasar tetap bertahan meski retail melemah, karena ada “pemain besar” yang kini mengambil alih arus modal.

Arus Masuk ETF Menjadi Pemicu Siklus Baru

Data ICI memperkuat tren yang sama, menunjukkan lima pekan berturut-turut inflow ETF sebesar US $300 – 400 miliar, hampir seluruhnya berasal dari institusi. Ini menjadi indikasi bahwa institusi kini memimpin arah pasar.

Situasi ini pernah terjadi pada titik balik besar tahun 2012, 2016, dan 2020, ketika pasar bergerak naik dari fase bottom menuju tren multi-tahun. Polanya serupa: kondisi makro melemah, retail mundur, institusi masuk.

Namun ada satu perbedaan penting tahun ini: kripto justru stagnan sementara saham kembali menguat.

Kripto Stagnan, Tapi Bukan Tanda Bear Market

ETF Bitcoin BlackRock, IBIT, mencatat arus keluar lebih dari US $600 juta pekan lalu. Penurunan ini terjadi bersamaan turunnya harga Bitcoin ke bawah US $90,000, sehingga memberi kesan pasar kripto kehilangan momentum.

Analis menilai ini bukan sinyal crypto winter, melainkan rotasi dana sementara. Institusi memindahkan modal ke saham sambil menunggu sinyal pemotongan suku bunga dari Federal Reserve.

Menurut analis Phyrex, ini adalah fase “institutional flows-first cycle” yang artinya institusi memulai pergerakan, retail baru menyusul, dan kripto biasanya tertinggal sebelum kemudian meledak. Artinya, stagnasi saat ini lebih mirip jeda, bukan kegagalan sistem.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • LTC Bertahan di Atas Dukungan $100;Dapatkah Para Pembeli Mendorongnya Melewati $110?
  • 3 Altcoin yang Tetap Tangguh Saat Crypto Mengalami Bloodbath
  • New Hampshire Menyetujui Obligasi Kota Pertama yang Didukung Bitcoin, Pejabat Membuka Saluran Baru untuk Eksposur BTC Institusional
  • 95% Bitcoin (BTC) Sudah Ditambang, Era Kelangkaan Kian Dekat!
  • Benarkah Market Kripto Kini Memasuki Fase “Crypto Winter”?

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme