Jakarta — Bursa kripto Kraken resmi meraih pendanaan tahap kedua senilai USD 800 juta atau sekitar Rp 13,37 triliun. Dengan tambahan modal tersebut, valuasi Kraken kini mencapai USD 20 miliar (Rp 334,39 triliun), meningkat 33% hanya dalam waktu kurang dari dua bulan. Kenaikan ini terjadi di tengah menguatnya minat investor terhadap perusahaan aset digital, terutama setelah regulasi pro-kripto di bawah Presiden AS Donald Trump.
Pendanaan lanjutan ini mengikuti putaran pertama yang dipimpin investor institusional seperti Jane Street, HSG, Oppenheimer Alternative Investment Management, dan Tribe Capital. Pada tahap kedua, Citadel Securities menjadi penyumbang terbesar dengan investasi USD 200 juta (Rp 3,34 triliun).
Meski demikian, kondisi ini juga menyoroti tantangan industri kripto. Dalam beberapa bulan terakhir, saham sejumlah perusahaan seperti Bullish dan Gemini merosot setelah debut impresif di bursa AS, mencerminkan tekanan pasar terhadap sektor kripto yang berada dalam pengawasan regulasi publik.
Kraken terus memperluas lini bisnisnya. Bulan lalu, perusahaan mengakuisisi Small Exchange dari kelompok IG senilai USD 100 juta untuk mempersiapkan peluncuran produk derivatif berbasis AS. Pendanaan terbaru ini menyusul penggalangan dana senilai USD 500 juta pada September, ketika valuasinya berada di angka USD 15 miliar.
Investor disebut semakin tertarik kepada perusahaan kripto berkat regulasi yang lebih jelas dan tumbuhnya adopsi institusional. Dorongan ini juga membawa sejumlah perusahaan seperti Circle, Figure, dan Bullish untuk melantai di bursa.
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.