Jakarta – Harga Bitcoin (BTC) kembali tertekan setelah turun di bawah USD 87.000 pada Kamis malam, 20 November 2025, dan melanjutkan pelemahan pada Jumat pagi. Berdasarkan data Coinmarketcap pukul 08.48 WIB, BTC merosot 5,78% dalam 24 jam dan 12,19% dalam sepekan, berada di kisaran USD 87.161.
Penurunan ini dipicu aksi jual masif dari whale senilai USD 1,3 miliar, diperburuk kekhawatiran pasar terkait risiko komputasi kuantum setelah komentar miliarder Ray Dalio yang menyinggung potensi ancaman terhadap kriptografi Bitcoin. Kepanikan tersebut memicu likuidasi lebih dari USD 220 juta posisi long.
Namun analis menilai kekhawatiran kuantum terlalu dilebih-lebihkan. Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan risiko kuantum masih bersifat teoretis dan lebih menimbulkan efek psikologis ketimbang ancaman teknis.
Pasar makin tertekan setelah laporan Arkham mengungkap Owen Gunden, early adopter Bitcoin sejak 2011, menjual atau memindahkan seluruh 11.000 BTC miliknya. Aksi ini dianggap sebagai kapitulasi besar yang memperkuat tekanan jual.
Di tengah kepanikan, lebih dari 222.000 trader terlikuidasi dalam 24 jam. Coinglass mencatat likuidasi long mencapai USD 264 juta hanya dalam satu jam saat sesi AS dibuka.
Meski volatilitas meningkat, ETF Bitcoin di AS justru mencatat arus masuk USD 75 juta, dipimpin BlackRock IBIT. Namun institusi dinilai masih berhati-hati dan menunggu kejelasan makroekonomi.
Area “max pain” Bitcoin diperkirakan berada di kisaran USD 84.000–USD 73.000, yang berhubungan dengan harga dasar pembelian BlackRock dan MicroStrategy. Ketidakpastian kebijakan suku bunga The Fed pada Desember turut menambah tekanan pasar.
Di sisi lain, cadangan stablecoin di bursa mencapai rekor USD 72 miliar, memberi sinyal potensi pemulihan begitu pasar menemukan titik stabil. Indeks Fear and Greed turun ke 15/100, level ekstrem yang secara historis kerap diikuti rebound.
Pertarungan antara panic selling, isu komputasi kuantum, aksi jual whale, dan dinamika ETF membuat volatilitas pasar masih tinggi. Analis menilai volatilitas adalah bagian alami dari Bitcoin, dan pemulihan bisa terjadi bila dukungan institusi menguat serta tekanan jual mereda.