Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Crash Belum Selesai? Bitcoin Diprediksi Bisa Jeblos Sampai $60.000

Posted on November 21, 2025

Bitcoin kembali masuk fase koreksi dalam setelah harga turun 7,32% dalam 24 jam terakhir dan kini diperdagangkan di sekitar US$85.566 atau sekitar Rp1,42 miliar. Kapitalisasi pasar BTC ikut merosot ke US$1,70 triliun, sementara volume perdagangan melonjak ke US$96 miliar, menandakan aksi jual panik masih berlangsung.

Ethereum juga tertekan dengan penurunan 7,54% ke US$2.799, sedangkan XRP turun 7% ke US$1,97. Koreksi serempak pada altcoin besar menunjukkan tekanan pasar masih kuat dan belum ada tanda stabilisasi.

Di balik lesunya pasar kripto, Bitcoin diprediksi bisa merosot lebih dalam. Bagaimana penjelasannya?

Analis yang Prediksi Crash dari US$125.000 Kini Targetkan US$60.000

Sosok yang menjadi sorotan adalah analis kripto DrProfit, yang sebelumnya tepat memprediksi kejatuhan Bitcoin dari US$125.000 ke level US$90.000. Ia menegaskan bahwa banyak trader mengira fase koreksi sudah selesai, padahal sinyal teknikal menunjukkan risiko penurunan lanjutan masih dominan.

Ia memperingatkan bahwa target berikutnya berada di US$60.000, terutama jika Bitcoin gagal bertahan di zona support utama. Menurutnya, sentimen pasar masih rapuh dan tekanan jual belum sepenuhnya mereda.

Bitcoin Masuk Zona Oversold, Tapi Recovery Belum Tentu Berlanjut

Data harian menunjukkan Bitcoin untuk pertama kalinya dalam sembilan bulan memasuki kondisi oversold, yaitu situasi ketika harga turun terlalu dalam dalam waktu singkat. Dalam pola historis, kondisi ini sering memicu pantulan harga jangka pendek tetapi bukan sinyal pembalikan tren.

Zona US$85.000 kini menjadi support kritis yang menentukan langkah Bitcoin berikutnya. Jika ditutup harian di bawah level ini, BTC berpotensi turun ke area US$75.000 – US$77.000, dan bila tembus, akselerasi menuju target US$60.000 bisa semakin cepat.

Kenaikan ke US$92.000 – US$94.000 Jadi Syarat Recovery

Analis menyebut bahwa peluang pantulan sementara bisa muncul ketika trader mulai menutup posisi short untuk mengunci profit. Namun, pemulihan kuat belum dapat dikonfirmasi selama BTC gagal menembus kembali zona resistansi US$92.000 – US$94.000.

Selama harga berada di bawah area tersebut, tekanan jual diprediksi tetap lebih dominan daripada minat beli. Pasar kini berfokus pada apakah volatilitas tinggi ini menjadi sinyal awal penurunan lebih dalam atau sekadar koreksi lanjutan dari reli sebelumnya.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Peter Brandt: Bitcoin Masih Butuh Empat Tahun Lagi untuk Sentuh $200.000
  • Momentum Alert! Solana Dekati Level Penting, Ini Potensi Naik Harganya
  • ETF Bitwise Melempem, XRP Ambruk Saat Market Wipeout US$1,5 Triliun
  • Crash Belum Selesai? Bitcoin Diprediksi Bisa Jeblos Sampai $60.000
  • Kenapa Bitcoin Jatuh Saat Market AS Dibuka Tapi Pulih Saat Trader Asia Bangun?

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme