Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Kenapa Bitcoin Jatuh Saat Market AS Dibuka Tapi Pulih Saat Trader Asia Bangun?

Posted on November 21, 2025

Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan pola pergerakan yang kontras antara sesi Amerika Serikat (AS) dan Asia. 

Sepanjang November, harga BTC cenderung tertekan saat pasar AS dibuka, sementara sesi Asia justru mengangkat kembali harga yang jatuh. 

Perbedaan sentimen regional ini semakin kuat setelah tekanan jual dari AS mendorong penurunan lebih dari 20% dalam bulan tersebut.

Sesi AS Jadi Pemicu Tekanan Jual Bitcoin

Data perdagangan menunjukkan bahwa sesi Amerika menjadi periode paling lemah untuk harga Bitcoin. 

Tekanan jual berlangsung berjam-jam, dengan investor AS terlihat berhati-hati menghadapi kondisi makro, perubahan kebijakan, hingga isu likuiditas. 

Penurunan ini tidak hanya muncul pada pelaku ritel, tetapi juga terlihat pada institusi.

Indikator seperti Coinbase Premium Index berada di area negatif hampir sepanjang November, menandakan sentimen bearish institusi AS. 

Ketika permintaan institusi melemah, tekanan jual lebih mudah mendominasi pasar global.

Asia Menyerap Jualan dan Angkat Harga Kembali

Berbeda dengan AS, sesi Asia menunjukkan pola membeli saat harga melemah. Banyak trader di kawasan Asia-Pasifik justru memanfaatkan koreksi untuk mengakumulasi BTC. 

Aktivitas beli rutin ini menjadi faktor yang memulihkan harga setiap kali pasar Amerika selesai menekan. Pola “AS jual, Asia beli” muncul hampir seperti siklus harian. 

Ketika volume besar dari AS memicu penurunan, likuiditas Asia kemudian menyerap tekanan tersebut dan mendorong harga kembali stabil.

Peran Institusi Besar dalam Menahan Koreksi Lebih Dalam

Menurut analis on-chain Ki Young Ju, siklus harga Bitcoin saat ini tidak mengikuti pola historis. 

Setelah menyentuh US$100.000 awal 2024, teori lama seharusnya membawa Bitcoin turun hingga kisaran US$56.000 sebagai pembentukan cycle low baru. 

Namun koreksi dalam itu tidak terjadi. Alasannya adalah penyerapan masif oleh institusi besar, terutama MicroStrategy yang kini memegang 386.700 BTC. 

Kepemilikan jumbo ini menciptakan zona lantai harga karena institusi tersebut tidak menjual meski pasar sedang melemah. 

Model lama yang mengasumsikan banyak investor akan capitulate di fase turun menjadi kurang relevan karena landscape pasar kini didominasi holder besar yang tahan tekanan.

Koreksi Masih Dianggap Sehat oleh Analis

Meski terjadi divergensi kuat antara kawasan, sejumlah analis tetap melihat kondisi ini sebagai bagian dari koreksi wajar dalam fase bull market. 

Chris Kuiper dari Fidelity Digital Assets menyebut penurunan 20%–30% sebagai koreksi normal, bukan tanda siklus berakhir.

Indikator on-chain seperti MVRV short-term holder memperlihatkan bahwa investor jangka pendek mengalami tekanan harga, pola yang umum muncul sebelum harga kembali melanjutkan tren naik. 

Tidak adanya sentimen negatif besar, seperti regulasi baru atau kegagalan exchange, menjadi alasan kuat bahwa pelemahan saat ini lebih disebabkan profit-taking dan likuidasi leverage setelah reli menuju area US$100.000.

Divergensi Akan Menentukan Arah Harga Berikutnya

Perbedaan perilaku investor antara dua kawasan besar ini menjadi sentimen penting menjelang akhir tahun. 

Konsistensi Asia yang terus membeli dan kelemahan dari pasar AS bisa berlanjut, atau justru berbalik jika sentimen AS membaik. 

Faktor-faktor seperti arah kebijakan pemerintah, kondisi likuiditas global, dan alur modal institusi akan sangat menentukan bagaimana dinamika ini berkembang dalam beberapa bulan ke depan.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Peter Brandt: Bitcoin Masih Butuh Empat Tahun Lagi untuk Sentuh $200.000
  • Momentum Alert! Solana Dekati Level Penting, Ini Potensi Naik Harganya
  • ETF Bitwise Melempem, XRP Ambruk Saat Market Wipeout US$1,5 Triliun
  • Crash Belum Selesai? Bitcoin Diprediksi Bisa Jeblos Sampai $60.000
  • Kenapa Bitcoin Jatuh Saat Market AS Dibuka Tapi Pulih Saat Trader Asia Bangun?

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme