
Harga Bitcoin (BTC) kembali melemah, turun 10,84% dalam sepekan dan berada di level USD 84.997 (Rp 1,4 miliar) pada Sabtu (22/11/2025). Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebut koreksi didorong kombinasi krisis likuiditas, kondisi makro, dan sinyal teknikal bearish.
Ia mengingatkan investor untuk memantau beberapa sentimen penting: arah suku bunga The Fed, arus dana institusional melalui ETF, regulasi, keamanan, serta aktivitas whale dan sentimen publik. Perubahan faktor ini dapat memengaruhi arah pasar Bitcoin.
Meski pasar turun, perilaku investor tidak seragam. Sebagian pengguna menahan aset atau memanfaatkan harga turun untuk akumulasi bertahap. Altcoin volatil seperti Tensor (TNSR) juga menjadi incaran, sementara fitur DCA dan staking mencatat peningkatan transaksi, menunjukkan strategi defensif di tengah koreksi.