Ripple dan ekosistem XRP memasuki fase baru yang disebut analis sebagai salah satu momentum paling bullish dalam beberapa tahun terakhir.
Peluncuran ETF XRP di Amerika Serikat, ekspansi lembaga keuangan yang mulai menggunakan XRP Ledger, hingga pembaruan teknologi di jaringan membuat banyak investor mulai berspekulasi: apakah 2026 akan menjadi tahun terbaik bagi XRP?
ETF XRP Membuka Gerbang Arus Dana Besar
Canary XRP ETF, spot ETF XRP pertama yang diluncurkan di AS pada 13 November 2025, langsung menarik minat investor besar. Dalam beberapa hari, produk ini mencatat arus masuk lebih dari US$250 juta, menjadi debut ETF kripto terkuat tahun ini.
ETF memberi akses bagi investor institusi untuk membeli XRP melalui platform regulasi tanpa harus memegang koin secara langsung, sebuah mekanisme yang sering menjadi katalis kenaikan harga pada aset kripto besar.
Masuknya dana dalam jumlah signifikan ini menjadi sinyal bahwa permintaan institusional mulai terbentuk, yang secara historis mampu memberi tekanan beli berkelanjutan dalam jangka menengah.
XRP Ledger Dipakai Lebih Banyak Bank
Ripple melaporkan bahwa lebih dari 300 lembaga keuangan dan perusahaan global kini terkoneksi dengan ekosistem XRP Ledger untuk kebutuhan penyelesaian pembayaran lintas negara.
Bagi pembaca awam, XRP Ledger adalah jaringan blockchain yang dirancang agar transaksi internasional bisa berlangsung dalam hitungan detik dengan biaya rendah. Semakin banyak bank yang menggunakannya, semakin besar kebutuhan atas token XRP sebagai bagian dari likuiditas jaringan.
Pembaruan teknologi seperti automated market maker (AMM) yang kini terhubung langsung ke DEX bawaan XRP Ledger, serta fitur tokenisasi aset nyata seperti obligasi atau dana investasi, membuat jaringan semakin menarik bagi aset manajemen institusi.
Momentum Bisa Berlanjut, Tapi Risiko Tetap Ada
Meski outlook 2026 terlihat kuat, analis mengingatkan bahwa tidak semua katalis bersifat permanen. Arus masuk ETF dapat berubah cepat, terutama jika sentimen pasar melemah.
Hal yang sama berlaku untuk perusahaan treasury yang menimbun XRP sebagai bagian dari strategi diversifikasi; mereka dapat melepas sebagian kepemilikan ketika harga terlalu jauh naik dari fundamental.
Yang paling berpotensi memberikan nilai jangka panjang justru adalah aktivitas on-ledger seperti tokenisasi, solusi pembayaran, dan penggunaan XRP dalam transaksi finansial nyata. Komponen-komponen inilah yang dianggap dapat memberi “nilai tahan lama” bagi XRP dibanding sekadar lonjakan harga jangka pendek.