
Badan Layanan Keuangan Jepang (FSA) akan mewajibkan bursa kripto menyisihkan cadangan untuk menutup potensi kerugian mulai tahun depan. Kebijakan ini dibuat setelah insiden besar seperti peretasan DMM Bitcoin pada 2024 yang menyebabkan hilangnya lebih dari 4.500 BTC.
Besaran cadangan akan disesuaikan dengan volume perdagangan dan rekam jejak insiden tiap bursa. Operator juga boleh menggunakan polis asuransi sebagai alternatif. FSA turut menyiapkan mekanisme pengembalian aset jika bursa bangkrut, termasuk kewajiban memisahkan aset pengguna dan perusahaan agar proses distribusi lebih cepat dan aman.
Kebijakan ini menjadi langkah adaptif Jepang dalam memperkuat perlindungan investor sekaligus mendorong inovasi. Rencana FSA untuk memindahkan pengaturan kripto ke Undang-Undang Instrumen Keuangan dan Bursa membuka peluang lahirnya produk seperti trust investasi, ETF kripto, dan reformasi pajak yang menyetarakan aset digital dengan saham.