
Tether, penerbit stablecoin USDT, mengejutkan pasar global dengan membeli 26 ton emas, menempatkannya di atas beberapa bank sentral dunia seperti Kazakhstan dan Brasil. Langkah ini menandai pergeseran tren, di mana perusahaan kripto mulai memengaruhi aliran komoditas tradisional.
Selama ini, bank sentral dikenal sebagai penggerak utama harga emas, namun Tether kini menunjukkan peran signifikan dalam pasar logam mulia. Analis menilai akumulasi emas ini bagian dari strategi diversifikasi cadangan, untuk melindungi USDT dari risiko inflasi dan fluktuasi ekonomi global.
Dengan masuknya Tether ke pasar emas, perusahaan kripto mulai menyaingi lembaga negara dalam pengaruh ekonomi, sekaligus memperkuat posisi USDT sebagai stablecoin dengan cadangan yang lebih solid.