
Harga Bitcoin (BTC) kembali menembus USD 91.000 pada Rabu, 26 November 2025, setelah sempat menyentuh USD 81.000 pekan lalu. Kenaikan 3,99% dalam 24 jam terakhir terjadi di tengah reli indeks S&P 500 dan Nasdaq, yang didorong spekulasi penurunan suku bunga The Fed.
Meski begitu, para analis memperingatkan kenaikan ini belum tentu tanda pemulihan signifikan. Bitcoin turun sekitar 28% dari rekor tertinggi USD 126.000 pada Oktober. Ahli strategi 10XResearch menyebut jalur komunikasi The Fed lebih menentukan pergerakan Bitcoin ketimbang keputusan pemotongan suku bunga.
Selain itu, hubungan antara belanja pemerintah AS melalui Treasury General Account (TGA) dan Bitcoin diperkirakan bersifat tertunda. Bitcoin kemungkinan akan berkonsolidasi hingga awal 2026 sebelum dampak likuiditas terlihat.