Federal Reserve (The Fed) resmi menghentikan program Quantitative Tightening (QT)
per hari ini (1/12/2025), sebuah keputusan yang dinilai banyak analis sebagai titik balik penting bagi pasar kripto.
Meski kebijakan ini tidak serta-merta memicu lonjakan harga, data historis menunjukkan fase serupa pernah membuka jalan bagi rally altcoin yang berlangsung puluhan bulan.
Keputusan penghentian QT tersebut menandai berakhirnya periode pengetatan likuiditas yang sebelumnya menekan aset berisiko, termasuk kripto.
Perubahan sikap kebijakan moneter ini menjadi sorotan utama karena pada dua siklus sebelumnya (2014 hingga 2017 serta 2019 hingga 2022) altcoin berhasil mencatatkan kinerja yang jauh lebih unggul dibanding Bitcoin ketika QT tidak aktif.
Data Historis Mengisyaratkan Potensi Fase Bullish Multi-Tahun
Analisis dari Matthew Hyland mencatat bahwa altcoin biasanya memasuki tren penguatan panjang segera setelah era QT berakhir.
Pada rentang 2014–2017, altcoin menikmati rally selama 42 bulan. Sementara setelah QT berakhir pada Agustus 2019, pasar kembali menguat hingga 29 bulan ke depan, berakhir pada 2022.
Hyland menekankan pola konsisten di mana naik turunnya neraca The Fed berkaitan erat dengan performa altcoin. Ketika neraca The Fed berkembang atau stabil, selera risiko meningkat, mendorong rotasi modal dari Bitcoin ke aset kripto alternatif.
Ini juga tercermin dari pergerakan OTHERS.D/BTC.D ratio, indikator yang mengukur dominasi pasar altcoin terhadap Bitcoin.
Level 0.25 ALT/BTC Menjadi Titik Krusial
Secara teknikal, pasangan ALT/BTC berada di sekitar level 0.36 saat ini. Namun, historinya menunjukkan altcoin baru benar-benar memulai fase bullish setelah menyentuh level 0.25, yang kerap menjadi titik kapitulasi sebelum pembalikan tren terjadi.
Level 0.25 ini juga dianggap sebagai batas psikologis penting di mana investor biasanya kembali mengalihkan modal ke altcoin setelah periode tekanan panjang.
Jika pergerakan menuju area tersebut kembali terjadi, fase akumulasi berpotensi muncul sebelum tren kenaikan yang lebih besar.
Efek Kebijakan Mungkin Baru Terasa Pada 2026
Meskipun QT secara resmi dihentikan, analis seperti Benjamin Cowen mengingatkan bahwa likuiditas baru tidak akan langsung mengalir ke pasar.
Faktor operasional seperti keterlambatan settlement treasury bisa membuat ekspansi neraca Fed baru terlihat beberapa bulan setelah kebijakan berlaku.
Pada 2019, keterlambatan yang sama membuat efek baru terasa jauh setelah QT resmi berakhir.
Dengan kondisi serupa, perubahan nyata pada likuiditas diperkirakan baru tampak pada awal 2026.
Artinya, volatilitas dan pergerakan pendek masih mungkin mendominasi hingga pasar mendapatkan sinyal yang lebih tegas dari data likuiditas Fed.
Tanda Awal Pergeseran Modal Mulai Terlihat
Melansir Be(in)crypto, laporan Coinbase per Agustus 2025 menunjukkan dominasi Bitcoin turun dari 65% menjadi sekitar 59%.
Penurunan ini sering menjadi pertanda awal bahwa investor mulai merotasi modal ke altcoin, terutama ketika likuiditas global menunjukkan tanda penstabilan.
Kombinasi antara berakhirnya QT, pola historis rally altcoin, serta penurunan dominasi Bitcoin menjadi indikator yang diperhatikan banyak pelaku pasar dalam menentukan fase berikutnya bagi aset kripto alternatif.