Pasar aset digital kembali tersungkur. Dalam 24 jam terakhir, nilai total pasar kripto menguap sekitar US$ 150 miliar, turun dari US$ 3,10 triliun menjadi US$ 2,95 triliun. Ini menjadi salah satu penurunan satu hari paling tajam tahun ini, terjadi tepat saat pasar mencoba bangkit dari koreksi November yang hampir menyeret Bitcoin (BTC) ke bawah US$ 80.000.
Melansir dari finbold.com, Bitcoin jatuh 5,07 persen ke kisaran level US$ 86.709, kembali menekan kapitalisasi pasarnya yang kini berada di kisaran US$ 1,7 triliun. Ethereum ikut terkoreksi 5,67 persen ke US$ 2.837, sementara altcoin besar lainnya mencatatkan penurunan seragam.
- XRP turun 6,67 persen.
- BNB terkoreksi 6,33 persen.
- Solana (SOL) membukukan salah satu penurunan terdalam, yakni 7,14 persen ke US$ 126,97.
Koreksi tajam ini menyapu seluruh pasar, menandai awal bulan yang dibuka dengan nada pesimistis.
Apa Penyebab Pasar Kripto Jatuh Tajam?
1. Yield Obligasi Jepang Sentuh Level Tertinggi Sejak 2008
Pemicu utama datang dari Jepang. Untuk pertama kalinya sejak 2008, imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 2 tahun melewati 1 persen, sinyal kuat bahwa Bank of Japan siap menaikkan suku bunga.
Pasar global langsung merespon dengan mode risk-off, dan memicu aksi jual meluas.
2. Derivatif Melonjak Rusak, US$ 573 Juta Posisi Tersapu
Gejolak semakin parah akibat likuidasi besar-besaran di pasar derivatif. Lebih dari US$ 573 juta posisi, mayoritas long, terlikuidasi dalam sehari.
Gelombang likuidasi paksa menciptakan efek domino, di mana harga jatuh yang menyebabkan likuidasi meningkat serta menyebabkan harga makin jatuh.
Feedback loop klasik yang sering memperburuk crash kripto.
3. China Keluarkan Peringatan Baru Soal Aset Digital
Pukulan tambahan datang dari Bank Rakyat China yang mengeluarkan peringatan keras terkait aktivitas aset digital ilegal. Pengumuman itu langsung memukul saham perusahaan kripto yang terdaftar di Hong Kong, yang ambruk sepanjang perdagangan Senin, dan memicu tekanan jual regional.
4. Sentimen Global ‘Risk-Off’ dan Ketidakpastian The Fed
Investor memasuki bulan baru dengan sikap hati-hati. Pasar masih menunggu kepastian soal pemangkasan suku bunga The Fed. Sementara itu, kekhawatiran terhadap valuasi pasar, terutama saham yang terhubung dengan tren AI kembali menciptakan volatilitas.