Harga Chainlink (LINK) melonjak sekitar 18% hingga diperdagangkan di kisaran US$14.38 setelah ETF pertamanya resmi diluncurkan di Amerika Serikat.
Lonjakan tajam ini datang hanya beberapa jam setelah Grayscale merilis ETF LINK pertama dengan ticker GLNK, yang langsung disambut antusias oleh investor institusional.
Peluncuran ETF tersebut memperkuat kepercayaan pasar terhadap Chainlink, terutama karena GLNK diperdagangkan di NYSE Arca dengan 0% biaya pada fase awal.
Dukungan platform besar seperti Fidelity dan Robinhood membuat akses investor semakin mudah, sehingga sentimen positif mengalir cepat ke harga LINK.
ETF Pertama LINK Picu Inflow Besar dalam Sehari
Data SoSoValue mencatat volume perdagangan mencapai US$13.81 juta pada hari peluncuran, sementara inflow awal mendekati US$43 juta.
Minat ini menandai masuknya arus modal baru dari investor institusional yang ingin mendapatkan eksposur teratur terhadap aset berbasis smart contract tersebut.
Selain itu, ETF GLNK menunjuk Coinbase sebagai kustodian dengan pendekatan regulasi yang lebih ketat.
Kombinasi regulasi, akses mudah, dan momentum pasar menjadi pemicu utama lonjakan harga LINK di awal Desember 2025.
Chainlink Tunjukkan Pola Breakout Langka
Di sisi teknikal, beberapa analis mencatat terbentuknya descending wedge empat tahun, pola yang dikenal sebagai tanda awal breakout besar setelah fase kompresi panjang.
Harga LINK juga memantul dari support kuat US$12.50, mengisyaratkan minat beli yang masih aktif.
Indikator momentum turut menguat. RSI berada di level 53 dengan bullish divergence, menandakan pertumbuhan kekuatan pasar setelah tekanan jual berangsur mereda.
Dengan kondisi ini, LINK berpotensi menguji kembali area US$18–US$20, zona resistance yang beberapa kali menahan pergerakan harga sebelumnya.
Pasar Optimis Harga Menguat
Analis kripto Ali Martinez menilai Chainlink telah mencapai garis tren support jangka panjang yang dapat menjadi titik awal pergerakan bullish lebih besar.
Jika momentum bertahan, ia memperkirakan potensi kenaikan menuju US$26 bahkan hingga US$47 dalam beberapa minggu ke depan, seiring meningkatnya permintaan institusional dan masuknya ETF baru.
Kombinasi faktor fundamental dan teknikal ini membuat Chainlink memasuki akhir tahun 2025 dengan dorongan kuat.
Sentimen pasar yang membaik, arus modal baru, serta dukungan struktur ETF menjadikan LINK salah satu aset yang paling diperhatikan investor.