Bitcoin (BTC) menutup November dengan performa yang lebih lemah dari ekspektasi, jatuh lebih dari tiga standar deviasi di bawah rata-rata 90 harinya.
Menurut laporan bulanan dari Coinbase Institutional, tekanan ini menjadikan November sebagai salah satu bulan terberat bagi BTC sepanjang tahun.
Terutama karena arus dana ETF yang berbalik negatif, penyusutan suplai stablecoin, dan aksi distribusi dari pemegang jangka panjang.
Namun laporan tersebut juga mencatat bahwa sejumlah indikator makro mulai menunjukkan potensi pembalikan menuju pemulihan menjelang akhir 2025.
Tekanan November Berkurang, Sinyal Makro Mulai Berubah
Laporan pasar terbaru menunjukkan pergerakan yang mulai mengarah pada stabilisasi, terutama setelah Federal Reserve memberi sinyal akhir dari kebijakan quantitative tightening.
Kembalinya The Fed ke pasar obligasi dinilai sebagai tanda bahwa pengetatan likuiditas mencapai titik jenuh, sehingga potensi aliran dana kembali menguat pada aset berisiko seperti Bitcoin. Perbandingan performa juga menegaskan tekanan yang tidak merata.
S&P 500 hanya turun satu standar deviasi pada periode yang sama, menandakan bahwa pelemahan Bitcoin lebih dominan berasal dari faktor internal pasar kripto, bukan kondisi ekonomi AS secara keseluruhan.