Analis veteran dan pendukung lama aset kripto, yakni Tom Lee kembali menjadi sorotan setelah mengalihkan fokus pada bullish-nya dari Bitcoin ke Ethereum. Perusahaannya, BitMine Immersion Technologies, saat ini memiliki kepemilikan ETH bernilai miliaran dolar.
Berbicara di konferensi blockchain Binance di Dubai, Lee menyampaikan kondisi prediksi terbarunya, yakni Ethereum bisa mencapai US$ 20.000 per koin pada tahun 2026. Target itu mewakili lonjakan lebih dari 550 persen dari harga saat ini, dan menurutnya akan sangat bergantung pada ekspansi besar-besaran Ethereum dalam sektor Real World Asset (RWA).
Untuk menguji klaim Lee, ChatGPT diturunkan untuk mengevaluasi kemungkinan tersebut berdasarkan data dan tren industri tokenisasi. Hasilnya, kenaikan ke US$ 20.000 mungkin saja, namun hanya jika sejumlah kondisi krusial benar-benar terwujud.
ChatGPT menegaskan bahwa tokenisasi adalah salah satu tren terbesar yang mulai mendominasi teknologi finansial, dengan raksasa seperti BlackRock, UBS, JPMorgan dan Citi mulai membangun infrastruktur RWA berbasis blockchain. Karena Ethereum sudah menjadi lapisan settlement terkuat untuk aset tokenized, lonjakan adopsi dapat memberikan dorongan permintaan masif.
Faktor lain adalah mekanisme deflasi ETH pasca-Merge dan EIP-1559. Meskipun tidak menjamin deflasi permanen, produksi ETH telah turun drastis, sehingga jika aktivitas jaringan meningkat, terutama oleh RWA, staking dan ekspansi L2, penurunan suplai dan kenaikan permintaan dapat menciptakan dorongan harga besar.
Tantangan Besar yang Menghadang
ChatGPT juga menyoroti sisi bearish yang dapat menghambat perjalanan menuju US$ 20.000.
Pertama, persaingan ketat dari jaringan layer-1 seperti Solana, Avalanche, Sui dan Aptos, yang terus menggerus dominasi Ethereum di sektor DeFi dan RWA. Dominasi teknis ETH tidak lagi absolut.
Kedua, meningkatnya aktivitas L2 tidak selalu berarti kenaikan harga ETH, karena lebih banyak transaksi terjadi di luar layer utama, sebuah dinamika yang dapat mengarungi permintaan langsung terhadap Ethereum sebagai gas.
Dan yang paling penting, kapitalisasi pasar ETH harus mencapai sekitar US$ 2,5 triliun untuk menembus harga US$ 20.000. Itu berarti Ethereum akan melampaui kapitalisasi Bitcoin saat ini dan mendekati level raksasa seperti Amazon atau Microsoft. Dalam kondisi pasar saat ini, skenario tersebut masih terlihat terlalu ambisius.
“Lonjakan ke US$ 20.000 bukan hal yang mustahil, terutama jika tokenisasi menjadi pasar multi-triliun dolar dan Ethereum tetap menjadi platform utama yang menjalankannya. Namun timeline-nya mungkin terlalu agresif,” tulis ChatGPT dalam rangkumannya.
Menurut AI tersebut, target bullish yang lebih realistis untuk 2026 berada di kisaran US$ 6.000 – US$ 10.000, kecuali muncul supercycle baru atau arus institusional ekstrem.