Siklus Likuiditas Bitcoin kembali menarik perhatian karena pasokan uang M2 AS mencapai rekor baru, yang menyiapkan panggung bagi perubahan lanskap makro yang kini diawasi ketat oleh pasar kripto.
Data terbaru menunjukkan pasokan uang M2 AS melonjak hingga $22,3 triliun , menandai rekor tertinggi baru dan menghidupkan kembali diskusi tentang tren likuiditas. Menurut Bull Theory , laju ekspansi M2 kini merupakan yang tercepat sejak pertengahan 2022, periode yang berkaitan dengan membaiknya kondisi pasar. Akselerasi ini terjadi seiring indikator keuangan yang lebih luas mulai bergeser dari lingkungan yang membatasi dalam beberapa tahun terakhir.
Pada siklus sebelumnya, pertumbuhan M2 yang pesat sejalan dengan reli di berbagai aset berisiko, termasuk aset digital yang dipimpin oleh Bitcoin. Para pengamat pasar mencatat bahwa kripto secara historis telah bergerak maju di atas sektor lain setelah likuiditas mulai meningkat. Akselerasi yang kembali terjadi menunjukkan perubahan kondisi yang kini dipantau secara ketat oleh para pedagang.
Hubungan antara likuiditas dan sentimen pasar tetap sentral. Ketika M2 berekspansi, modal sering kali mengalir ke aset dengan beta yang lebih tinggi, menciptakan kondisi yang mendukung aktivitas harga yang lebih kuat. Tren saat ini tampaknya mencerminkan fase-fase sebelumnya di mana pergeseran likuiditas awal mendahului kemajuan pasar kripto secara luas.
Ekspektasi penurunan suku bunga berkelanjutan oleh Federal Reserve merupakan inti dari siklus likuiditas yang sedang berkembang ini. Biaya pinjaman yang lebih rendah biasanya mendorong aliran modal ke aset-aset seperti Bitcoin dan altcoin lainnya. Ekspektasi ini kini semakin kuat seiring lembaga-lembaga mengevaluasi kembali prospek mereka untuk tahun 2026.
Bull Theory merujuk pada proyeksi UBS yang menunjukkan bahwa The Fed mungkin mulai membeli sekitar $40 miliar dalam bentuk T-bills per bulan pada awal 2026. Tindakan ini akan menyerupai langkah-langkah kuantitatif tahap awal, meskipun belum diumumkan secara resmi. Tindakan semacam itu mengurangi tekanan di pasar pendanaan dan menambah likuiditas secara konsisten.
Jika kondisi suku bunga melemah sementara pembelian T-bill dimulai, efek gabungannya akan memperlebar saluran likuiditas. Kondisi ini secara historis selaras dengan siklus di mana pasar kripto mengalami pergerakan naik yang signifikan. Oleh karena itu, para pelaku pasar sedang menilai bagaimana perubahan struktural ini dapat membentuk kuartal-kuartal mendatang.