Skip to content

Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia

Menu
Menu

Fenomena Bitcoin Rollercoaster: Kenapa 2025 Jadi Tahun Penuh Guncangan?

Posted on December 14, 2025

Tahun 2025 menjadi periode paling bergejolak bagi Bitcoin, ditandai reli tajam, koreksi brutal, hingga risiko mencatat penurunan tahunan pertama sejak 2022. Pergerakan ekstrem ini membuat Bitcoin layak disebut mengalami rollercoaster sepanjang tahun.

Setelah sempat menyentuh $126.000 pada awal Oktober, Bitcoin kini bergerak di sekitar $89.000, mencerminkan perubahan sentimen pasar yang cepat dan tidak stabil.

Bitcoin Makin Terikat Saham dan Sentimen AI

Dilansir dari Reuters, penyebab utama “Bitcoin Rollercoaster” adalah meningkatnya korelasi dengan pasar saham global. Data menunjukkan korelasi rata-rata Bitcoin dengan S&P 500 mencapai 0,5 pada 2025, naik signifikan dari 0,29 pada 2024.

Sementara, korelasi pada indeks NASDAQ 100 bahkan mencapai 0,52, menandakan Bitcoin semakin diperlakukan sebagai aset berisiko, mirip saham teknologi.

Keterkaitan ini menguat karena saham berbasis AI dan kripto sama-sama bergantung pada sentimen investor. Saat valuasi AI mulai diragukan, tekanan ikut menjalar ke Bitcoin.

Guncangan April dan Oktober Jadi Titik Balik Pasar

Reli kuat Bitcoin sempat terjadi setelah terpilihnya presiden AS, Donald Trump yang ramah kripto. Namun, April 2025 menjadi titik balik saat pengumuman tarif memicu koreksi tajam pada saham dan kripto.

Pasar sempat pulih hingga mencetak rekor, sebelum kembali jatuh pada 10 Oktober setelah ancaman tarif lanjutan dan pembatasan ekspor. Peristiwa ini memicu likuidasi lebih dari $19 miliar, menjadi likuidasi terbesar dalam sejarah kripto.

Sejak kejadian tersebut, Bitcoin kesulitan membangun tren naik berkelanjutan. Pada November, Bitcoin mencatat penurunan bulanan terdalam sejak pertengahan 2021.

Pemangkasan Suku Bunga Belum Meredam Volatilitas

Di tengah tekanan pasar, The Federal Reserve memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, menurunkan suku bunga acuan ke kisaran 3,50% – 3,75%. Ini menjadi pemangkasan ketiga sepanjang 2025.

Basis poin berarti satuan perubahan suku bunga, di mana 25 basis poin setara dengan 0,25%. Meski demikian, keputusan ini tidak bulat, karena pejabat The Fed terbelah antara yang menilai pemangkasan terlalu cepat dan yang menginginkan penurunan lebih besar.

Perpecahan ini menunjukkan arah kebijakan moneter ke depan belum sepenuhnya pasti. Bagi Bitcoin, suku bunga lebih rendah memang mengurangi tekanan biaya modal, tetapi ketidakpastian kebijakan tetap membuat pasar berhati-hati.

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Vanguard Sebut Bitcoin “Labubu Digital”, Masih Dinilai Spekulatif
  • Strategy, Penimbun Bitcoin, Tetap Bertahan di Nasdaq 100
  • SOL Turun 55%, Tapi ETF Solana Justru Panen Inflow
  • Dogecoin Bertahan Tipis di Level Support Kritis
  • Bitcoin Terancam Jelang Kenaikan Suku Bunga Jepang Tertinggi 30 Tahun

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • December 2025
  • November 2025
  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024

Categories

  • Alt Coin
  • Hot Crypto
  • Hot News
  • Solusi Investasi
  • Uncategorized
©2025 Situs Berita Investasi Terpercaya Rekomendasi Indonesia | Design: Newspaperly WordPress Theme