Ethereum (ETH) kembali menjadi sorotan setelah analis veteran Tom Lee memproyeksikan potensi kenaikan harga hingga menyentuh US$20.000.
Prediksi ini muncul di tengah meningkatnya adopsi tokenisasi aset nyata atau Real-World Assets (RWA) yang kini didominasi oleh jaringan Ethereum dan ekosistem EVM.
Perkiraan tersebut disampaikan Lee dalam konferensi blockchain yang digelar Binance di Dubai, di mana ia menilai bahwa Ethereum berada pada fase awal pergerakan besar setelah lima tahun bergerak dalam rentang harga yang sempit.
Siklus Bitcoin Bergeser, Ethereum Berpotensi Jadi Pemenang
Melansir dari Crypto.News, Lee menilai bahwa pola empat tahunan Bitcoin yang selama ini menjadi acuan pasar sudah tidak lagi relevan.
Ia memprediksi Bitcoin akan menorehkan rekor harga baru pada awal 2026, mengikuti korelasi dengan indeks S&P 500 sepanjang 2025.
Menurutnya, momentum tersebut akan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi Ethereum, terutama ketika permintaan tokenisasi meningkat dan pasar mulai menilai ulang fundamental ETH.
Ethereum Kuasai 70% Pasar Tokenisasi RWA
Lee menegaskan bahwa Ethereum menjadi tulang punggung infrastruktur tokenisasi.
Mellansir dari Crypto.News, data dari RWA.xyz menunjukkan lebih dari 70% nilai tokenisasi global berada di jaringan Ethereum, termasuk Layer-2 dan platform EVM-compatible.
Dominasi ini membuat Ethereum dinilai undervalued. Ia menyebut jaringan tersebut akan berperan sebagai fondasi sekuritas tokenized, pembayaran digital, dan sistem keuangan berbasis blockchain.
Adopsi institusi menjadi faktor penting, terutama ketika sektor keuangan tradisional mulai memanfaatkan blockchain untuk efisiensi distribusi, settlement, dan otomasi aset.
Breakout Teknis Setelah Lima Tahun Konsolidasi
Secara teknikal, Ethereum dilaporkan mulai keluar dari fase konsolidasi jangka panjang. Pola W pattern, double-bottom, dan pergerakan RSI historis menjadi sinyal bahwa ETH berpotensi memasuki tren baru.
Analis pasar bernama Sykodelic menilai bahwa ETH cenderung rebound signifikan ketika RSI harian turun dari kondisi overbought menuju oversold sebelum menembus garis tren utama.
Pola yang sama kini kembali terlihat. Pada sesi perdagangan Asia, ETH mengalami penurunan setelah gagal menembus resistance, namun struktur pemulihan jangka menengah masih terjaga.
Akumulasi Institusi Mulai Terpantau
Sinyal bullish lain datang dari aktivitas korporasi. BitMine, perusahaan yang dikonversi Lee menjadi treasury Ethereum, tercatat melakukan beberapa pembelian ETH dalam jumlah besar berdasarkan data Lookonchain.
Walau belum diumumkan secara resmi, catatan on-chain menunjukkan akumulasi yang konsisten, memperkuat sentimen bahwa institusi mulai memperluas eksposur mereka terhadap Ethereum.