Pasar kripto memasuki fase tegang jelang pidato kenegaraan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dijadwalkan Rabu malam pukul 09.00 EST atau Kamis pagi pukul 09.00 WIB.
Sejarah menunjukkan, pernyataan politik dari Trump kerap memicu pergerakan tajam jangka pendek di aset berisiko, termasuk kripto.
Bitcoin, Ethereum, dan aset kripto utama lain saat ini berada dalam kondisi rentan volatilitas, menyusul koreksi beberapa pekan terakhir. Situasi ini membuat pidato Trump berpotensi menjadi katalis sentimen, bukan penentu tren jangka panjang.
Kenapa Pidato Trump Jadi Perhatian Pasar Kripto?
Pasar kripto sangat sensitif terhadap narasi makro dan kebijakan ekonomi Amerika Serikat. Setiap sinyal soal pertumbuhan, regulasi, atau stabilitas ekonomi bisa langsung diterjemahkan pasar menjadi aksi beli atau jual.
Dilansir dari CoinPedia, jika Trump menyampaikan pesan pro-pertumbuhan, menyinggung stabilitas ekonomi, atau menunjukkan sikap ramah terhadap inovasi, pasar berpotensi merespons positif.
Sebaliknya, nada hawkish, fokus pada risiko global, atau tekanan ekonomi dapat memicu aksi jual jangka pendek.
Pidato ini juga datang saat likuiditas pasar relatif menipis, kondisi yang sering memperbesar reaksi harga. Dalam situasi seperti ini, pergerakan harga kerap terjadi lebih cepat dan lebih ekstrem.
Reaksi Pasar Biasanya Bersifat Jangka Pendek
Meski berpotensi memicu lonjakan atau penurunan cepat, analis menilai dampak pidato Trump lebih bersifat reaksi sesaat.
Faktor fundamental seperti adopsi, arus institusi, dan kebijakan moneter tetap menjadi penentu arah kripto jangka menengah hingga panjang.
Koreksi yang terjadi sejak Oktober lebih banyak dikaitkan dengan deleveraging dan kehati-hatian global, bukan pelemahan struktur pasar kripto.
Karena itu, volatilitas pasca pidato lebih tepat dibaca sebagai uji sentimen, bukan sinyal tren baru.
Pasar Menunggu Arah, Bukan Kehilangan Minat
Minimnya volume agresif sebelum pidato menunjukkan pasar sedang menunggu kepastian, bukan keluar dari kripto. Pola seperti ini sering berakhir dengan lonjakan volatilitas, lalu diikuti fase stabilisasi.
Jika tidak ada kejutan besar, pasar cenderung kembali ke range sebelumnya setelah reaksi awal mereda. Fokus investor kemudian akan kembali ke data makro dan kebijakan lanjutan.