Harga Bitcoin (BTC) melemah tajam di awal pekan dan turun ke area $85.700, menandai penurunan sekitar 2,7% dalam 24 jam terakhir.
Tekanan ini mematahkan fase konsolidasi yang berlangsung selama beberapa pekan dan menghapus momentum pemulihan jangka pendek.
Kapitalisasi pasar Bitcoin kini turun ke sekitar $1,72 triliun, sementara volume perdagangan anjlok lebih dari 35%, menunjukkan minat beli yang melemah.
Kondisi ini membuat pasar kripto secara keseluruhan kembali bergerak di zona merah sepanjang Desember.
Tekanan Jual Muncul Setelah Gagal Tembus Resistance
Dilansir dari kanal YouTube More Crypto Online, penurunan ini tidak datang tiba-tiba. Bitcoin sebelumnya gagal menembus resistance penting di sekitar $92.500 pada akhir November, meski beberapa kali mencoba naik.
Ketika harga tidak mampu melewati batas atas tersebut, aksi ambil untung mulai mendominasi. Situasi ini lazim terjadi di pasar kripto, di mana kegagalan menembus resistance sering menjadi pemicu koreksi jangka pendek.
Dalam fase pasar yang bergerak lambat dan sepi, pergerakan besar biasanya muncul secara mendadak. Kali ini, arah pergerakan justru ke bawah dan mengejutkan banyak pembeli di harga tinggi.
Area Support $86.000 Jadi Penentu Arah Selanjutnya
Saat ini, Bitcoin berada sangat dekat dengan zona support krusial di sekitar $86.000. Level ini sebelumnya mampu menahan tekanan jual, tetapi kini mulai diuji secara serius.
Jika harga menembus support ini secara tegas, analis menilai potensi penurunan lanjutan bisa membawa BTC ke kisaran $83.000 hingga $80.500. Area tersebut menjadi target berikutnya jika tekanan jual tidak mereda.
Sebaliknya, pemulihan baru akan terlihat jika Bitcoin mampu kembali naik dan menembus area $90.650, yang saat ini berfungsi sebagai resistance jangka pendek. Selama itu belum terjadi, pasar masih berada dalam posisi rapuh.
Konsolidasi Berakhir, Volatilitas Mulai Meningkat
Sebelum penurunan ini, Bitcoin bergerak sideways dalam rentang sempit selama berminggu-minggu. Pola seperti ini sering kali menjadi pertanda awal lonjakan volatilitas.
Kini, harga terjebak di antara resistance yang menurun dan support yang melemah, sebuah kondisi yang biasanya mendahului pergerakan besar berikutnya. Arah pergerakan sudah mulai terlihat, tetapi konfirmasi lanjutan masih dibutuhkan.