Di tengah pasar kripto yang masih lesu dan minim momentum, pergerakan tak biasa justru datang dari kalangan whale Bitcoin.
Dalam satu bulan terakhir, kelompok pemilik dana besar ini tercatat mengakumulasi lebih dari 26.000 BTC dengan nilai mendekati USD 23 miliar.
Data on-chain menunjukkan akumulasi terjadi saat harga Bitcoin bergerak stagnan dan minat investor ritel menurun. Pola ini mengindikasikan perbedaan pandangan antara pelaku besar dan pasar umum.
Akumulasi Whale Capai Level Tertinggi 13 Tahun
Dikutip dari Nftenex, jumlah dompet yang menyimpan lebih dari 1.000 Bitcoin kini menyentuh level tertinggi dalam 13 tahun. Total kepemilikan kelompok ini meningkat signifikan hingga sekitar 269.822 BTC, mencerminkan konsolidasi aset di tangan pemegang jangka panjang.
Fenomena ini muncul saat tekanan jual dari investor kecil mulai mereda. Ketika pasar dipenuhi ketakutan, whale cenderung masuk lebih agresif dengan asumsi harga telah mendekati area nilai wajar.
Pola Klasik Jelang Fase Pemulihan?
Sejumlah analis melihat akumulasi besar ini sebagai sinyal klasik pasar kripto.
Dalam beberapa siklus sebelumnya, fase serupa sering diikuti oleh periode stabilisasi hingga pemulihan harga dalam jangka menengah.
Sejarah mencatat, fase borong whale kerap mendahului kenaikan harga di kisaran 60% hingga 115%, meski tidak terjadi secara instan.
Namun, kondisi makro dan regulasi tetap menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi arah lanjutan pasar.
Tekanan Jual Mereda, Volatilitas Berpotensi Turun
Masuknya Bitcoin ke tangan pemegang jangka panjang berpotensi mengurangi tekanan jual jangka pendek.
Artinya, saat pasokan likuid di pasar menyusut, volatilitas cenderung lebih terkendali meski harga belum langsung bergerak naik.
Pasar kini berada pada fase menunggu katalis berikutnya. Dengan whale terus mengakumulasi dan investor ritel menahan diri, keseimbangan baru mulai terbentuk secara perlahan.